Bidik Pemulihan APBD Hingga Dua Digit, Ketua Pansus DPRD Riau Abdullah Sebut Mulai Petakan Potensi PAD

0 117

DERAKPOST.COM – Diketahui sekarang ini, APbD Riau 2026 sudah disahkan sebesar Rp8,3 triliun. Maka hal itu dibentuk Pansus Optimalisasi PAD DPRD Provinsi Riau.

Saat inipun telah mulai melakukan langkah awal pemetaan potensi pendapatan untuk hal mengatasi penurunan yang signifikan pada APBD beberapa tahun terakhir. Yang diketahui langkah pertama dilakukan yaitu  dengan menghimpun masukan dari para rektor dan akademisi perguruan tinggi di Riau.

Hal itu sebagaimana disampaikan Abdullah ini selaku Ketua Pansus Optimalisasi PAD DPRD Riau, kepada wartawan. Disebutkan dia, pihaknya tengah mengumpulkan data dan melakukan kajian ilmiah demi dengan tujuan bia menemukan ruang baru dalam peningkatan pendapatan.

“Kami sudah mulai berkomunikasi dengan perguruan tinggi. Semua ini bisa dilakukan yaitu berbasis data dan kajian ilmiah untuk mengejar potensi-potensi PAD yang masih bisa digali,” ujar anggota Komisi III DPRD Riau ini menjelaskan.

Lebih lanjut juga dikatakan Politisi PKS ini, kolaborasi tidak hanya dilakukan dengan kalangan akademisi. Ke depan, Pansus ini  juga akan memperluas koordinasi dengan berbagai lembaga pemerintah yang di luar Pemprov Riau demi memperluas sumber informasi dan perdalam pemetaan potensi.

“Masih banyak peluang yang bisa digarap, tetapi selama ini belum maksimal. Pansus ini kami bentuk, agar potensi benar-benar bisa dikejar,” tegas mantan anggota DPRD Pelalawan ini. Dia juga mengatakan, kalau Pansus juga bertujuan untuk optimalisasi
mengembalikan struktur APBD ke angka ideal.

Sebagaimana diketahui. Provinsi Riau ini, sebelumnya pernah mencapai APBD di atas Rp11 triliun, namun kini nilai tersebut merosot signifikan. Pada RAPBD 2026 ini, kondisinya diperkirakan hanya menyentuh kisaran Rp8,3 triliun.

Dikatakan dia, bahwa Pansus yang terdiri dari 14 anggota ini, telah ada diberi tugas memetakan berbagai sumber PAD. Yakni mulai itu dari pajak, retribusi dan  hingga pemanfaatan aset daerah. Maka, Abdullah  optimistis target pemulihan bisa tercapai.

“Target optimistis kita dua digit, sementara target realistis berada di atas Rp9 triliun,” jelasnya. Dia menekankan, bahwa upaya peningkatan PAD tidak boleh membebani masyarakat dengan penambahan pajak atau retribusi baru.  (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.