Akhirnya Seekor Harimau Sumatera Masuk Perangkap Kandang Dipasang BBKSDA Riau di Pelalawan

0 86

DERAKPOST.COM – Seekor harimau masuk perangkap yang dipasang BBKSDA Riau di Kabupaten Pelalawan. Hal itu, upaya untuk mitigasi konflik satwa liar dilakukan pihak ini, membutuhkan hasil.

Seekor harimau sumatera remaja akhirnya yang berhasil ditangkap dalam perangkap kandang (box trap) dipasang oleh BBKSDA Riau, di area konsesi akasia di Kabupaten Pelalawan.

Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari insiden tragis yang menewaskan seorang pekerja perusahaan akibat serangan harimau beberapa waktu lalu.

“Setelah mendapatkan laporan serangan terhadap pekerja, tim lapangan ini segera memasang camera trap. Pada salah satu kamera itu , berhasil merekam pergerakan harimau remaja di area tersebut,” ungkap Supartono.

Kepala BBKSDA Riau Supartono didalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/8/2025) mengatakan, berdasarkan hasil itu, disikapi BBKSDA Riau memasang box trap dengan umpan kambing.

“Sekitar pukul 16.00 WIB, harimau tersebut masuk ke dalam perangkap telah dipasang oleh tim patroli BBKSDA. Maka, satwa liar dilindung itu langsung menjalani langkah pemeriksaan awal di lokasi oleh tim medis satwa,” katanya.

Dugaan kuat mengarah bahwa harimau remaja yang tertangkap tersebut memiliki keterkaitan dengan serangan terhadap seorang pekerja, yang mengalami luka serius di kepala dan lengan, sebelum akhirnya meninggal dunia.

Untuk menelusuri dugaan tersebut, tim medis mengambil sampel darah, feses, dan juga air liur harimau guna dilakukan pengujian DNA di laboratorium Medikal Satwa di Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).

“Pengujian ini akan menentukan apakah terdapat jejak DNA manusia pada tubuh harimau, yang bisa menjadi bukti bahwa keterlibatannya didalam adanya insiden penyerangan,” jelas Supartono.

Sambil menunggu dari hasil laboratorium, harimau tersebut kini dititipkan sementara di Pusat Penyelamatan Satwa di Sumatera Barat, dengan di bawah pengawasan ketat tim medis dan mahout.

BBKSDA Riau mengaku sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Antara lainya termasuk pusat rehabilitasi harimau sumatera. Hal untuk menyiapkan langkah lanjutan pasca hasil uji laboratorium keluar.

“Kalau hasil menunjukkan harimau ini tidak terlibat dalam serangan, maka BBKSDA ini, akan menyiapkan proses pelepasliaran ke habitat yang lebih aman dan sesuai. Tetapi jika terbukti, tentu ada proses rehabilitasi khusus,” ungkap Supartono. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.