Dinilai Gagal Total Sejak Hari Pertama, Jamadi: Pemuda Riau Desak Tata Haira Mundur dari Dirut SPR Strada

0 134

DERAKPOST.COM – Kritik demi kritik pada Tata Haira, merupa Direktur Utama (Dirut) dari PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) Strada. Padahal diketahui, baru menjabat setelah RUPSLB, di bulan Oktober 2025.

Gelombang kritik keras kali ini, desakan itu disampaikan Ketua Gerakan Pemuda Riau, Jamadi SH, yang menilai langkah–langkah Tata Haira bukan hanya blunder, namun itu berpotensi menyeret perusahaan ke jurang permasalah baru.

Sebutnya, pergantian Dirut itu seharusnya menjadi angin segar bagi perbaikan kinerja, bukan malah itu menghadirkan kekacauan baru dan bahkan memerahkan ruang publik dengan polusi berita buram. Sehingga yang membingungkan.

“Tujuan pergantian Dirut itu, memperbaiki kinerja perusahaan. Bukan memperkeruh keadaan. Tetapi apa yang terjadi ? Justru masalah baru muncul, sebab seperti saat ini publik sudah dibuat gaduh dan resah,” ungkap Jamadi.

Menurutnya, sebelum mengambil langkah drastis, maka pimpinan baru SPR STRADA seharusnya memaham akar masalah yang membebani perusahaan. Ungkapnya, audit keuangan, evaluasi kinerja, penelusuranya masalah internal.

“Seharusnya menjadi pintu masuk, bukan langsung tembak merumahkan karyawan, seperti yang kini terjadi. Kalau yang tugas pertama Dirut hanya rumahkan karyawan. Apa manfaat halnya pergantian pimpinan tersebut,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa merumahkan karyawan adalah opsi terakhir, dan hanya boleh dilakukan setelah seluruh langkah penyelamatan. Yaitu perbaikan alur kerja, identifikasi masalah manajemen, hingga skema keuangan.

Jikalau, semua upaya gagal barulah opsi pahit itu dijalankan bukan dipilih sebagai aksi pembuka. Jamadi ini menilai langkah Tata Haira tersebut, justru menunjukkan ketidakmampuan dan minimnya kapasitas mimpin perusahaan.

“Dari cara bertindak saja sudah terlihat, ini bukan pemimpin yang siap bekerja. Tetapi ini jelas sosok pemimpin yang membebani perusahaan,” tukasnya. Dia menambahkan, keputusan sepihak merumahkan karyawan itu jelas tidak benar.

Karena sambung Pengacara ini, hal seperti itu bukan hanya saja memperburuk situasi internal, tetapi juga bisa mencemari ruang publik dengan polemik tak perlu. Makanya atas dasar itu, mendesak Tata Haira untuk mundur dari jabatan. (Rilis)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.