Dituding Penyebab Mati Mendadak Ikan di Sungai Kampar karena Limbah, Ini Bantahan dari PT RAPP

0 90

DERAKPOST.COM – Elemen masyarakat di Kabupaten Pelalawan demo di depan Pos 2 PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), pada hari Jumat (14/11/2025) siang. Yang berdemo dari Kesatuan Mahasiswa Peduli Kebijakan Sosial (KMPKS) bersama Aliansi Keadilan Bermarwah Pelalawan (AKBP) ini menduga penyebab matinya ikan di Sungai Kampar, karena limbah perusahaan.

Dalam aksi waktu itu, elemen masyarakat inipun mendesak Direktur Utama (Dirut) PT RAPP Mulia Nauli bertanggung jawab atas dugaan pembuangan limbah berbahaya ini, sehingga menjadikan penyebab mendadak matinya ikan di Sungai Kampar. Hal inipun, sudah menjadi keluhan warga Desa Sering akan kondisi Sungai Kampar, diduga sudah tercemar limbah berbahaya, sehingga ikan mati mendadak.

Terkait adanya sorotan publik dari elemen masyarakat Pelalawan tersebut, dihubungi atau dikonfirmasi kepada PT RAPP. Hal itu, dijawab oleh pihak perusahaan melalui rilis (keterangan tertulis) diterima pihak media ini. Berikut keterangan tertulis disampaikan Aji Wihardandi mewakil perusahaan selaku Head of Corporate Communications RAPP tersebut.

“Menanggapi informasi beredar mengenai dugaan ikan mati di Sungai Kampar akibat limbah dari fasilitas PT RAPP. Maka, dalam hal ini kami perlu menegaskan bahwa tidak terdapat kondisi abnormal, atau gangguan di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) maupun saluran pembuangan air olahan perusahaan.

Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa air olahan dari IPAL yang dialirkan melalui kanal menuju Sungai Kampar berada dalam kondisi normal dan memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, ikan-ikan masih terlihat hidup di saluran kanal, di sekitar mulut kanal, serta di keramba masyarakat di area tersebut, yang menandakan kondisi perairan dalam keadaan baik.

RAPP juga melakukan pemantauan kualitas air secara real time dan online ke Kementerian Lingkungan Hidup melalui Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah secara Terus-menerus dan Dalam Jaringan (SPARING). Melalui sistem ini, data kualitas air limbah yang diolah perusahaan dapat dipantau langsung oleh pemerintah untuk memastikan seluruh parameter tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PT RAPP berkomitmen untuk terus menjalankan operasionalnya secara bertanggung jawab serta melakukan pengawasan dan pemantauan kualitas lingkungan secara berkala guna memastikan kegiatan perusahaan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat dan ekosistem di sekitar wilayah operasional.

Sebagaimana hal diberitakan sebelumnya. Ikan mati mendadak di Sungai Kampar, hal diduga karena adanya pencemaran limbah perusahaan RAPP. Sehingga jadi keluhanya
dan keresahan warga yang berada di Desa Sering. Didalam hal ini, elemen masyarakat KMPKS dengan bersama AKBP menggelar aksi demonstrasi, Jumat (14/11/2025).

Aksi demo yang berlangsung di depan Pos 2 PT RAPP pukul 14.00 WIB. Dengan bawa spanduk, elemen masyarakat ini meminta dan mendesak Dirut PT RAPP Mulia Nauli untuk bertanggung jawab atas dugaannyw pembuangan limbah berbahaya yang juga diduga menjadi penyebab matinya ikan di Sungai Kampar tersebut.

Seperti disampaikan Ketua Umum KMPKS Agung Maulana mendesak Dirut PT RAPP Mulia Nauli untuk bertanggung jawab atas hal dugaan pembuangan limbah berbahaya yang diduga menjadi penyebab mati ikan di Sungai Kampar. Agung Maulana, dalam hal menegaskan bahwasa warga Desa Sering kerap mengeluhkan kondisi Sungai Kampar yang diduga tercemar.

Menurutnya, hal temuan ikan mati secara serentak memperkuat dugaan ada limbah berbahaya yang telah merusak ekosistem sungai. “Perusahaan ini juga sudah sering ditegur pemerintah, tapi tetap saja hingga kini merugikan lingkungan dan masyarakat. Kami menuntut Dirut PT RAPP Mulia Nauli bertanggung jawab penuh,” ujar Agung.

Ia juga memaparkan bahwasa saat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan, yang sedang melakukan pengujian kualitas air, alat uji justru mengalami error. Hal inipun menimbulkan pertanyaan besar mengenai tingkat pencemaran yang terjadi. KMPKS menegaskan akan menggelar aksi lanjutan dalam skala lebih besar bila perusahaan itu tidak memberi pertanggungjawaban. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.