DERAKPOST.COM – DPRD Kota Batam ini, meminta kontraktor pelaksana pengerjaan jalan agar lebih perhatikan kepentingannya umum. Hal itu, karena ada pengerjaan dari proyek jalan sebesar Rp8,1 miliar yang ada di lingkung kantor DPRD Kota Batam.
Meradang anggota DPRD, hal dikarenakan warga yang hendak melaksanakan salat di Masjid Raya harus memutar jauh, dikarena akses pintu itu ditutup total oleh pihaknya kontraktor selama pengerjaan proyek. Hal itu juga sesuai pantauan di lapangan yang
menunjukkan pengerjaan jalan lingkungan Kantor DPRD Kota Batam berantakan.
Dimana tampak itu mulai pintu dari kantor DPRD menuju Masjid Raya, ditutup karena jalan sedang dibongkar. Masyarakat juga terlihat kesulitan untuk menuju ke kantor Pengadilan Negeri Batam dikarena proyek tersebut. Penutupan pintu keluar tersebut yang dilakukan sejak sebulan terakhir dan hingga saat ini belum menunjukan halnya tanda-tanda selesai dalam waktu dekat.
Pengerjaan jalan tersebut juga membuat akses dari DPRD dan Asrama Haji harus ditutup total, dikarena sedang dilakukan pelebaran jalan dan pemasangan saluran drainase itu dikerjakan secara bersamaan. Hingga akhirnya itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Batam Arlon Veristo tegaskan, pengerjaan jalan di lingkungan DPRD Kota Batam mestinya perhatikan kepentinganya umum dan tidak mengganggu aktivitas.
Arlon menilai, kontraktor terkesan hanya memikirkan kepentingan dan kemudahan dari pelaksanaan proyeknya sendiri tanpa memikirkan dampaknya terhadap khalayak ramai. “Jalan di lingkungan DPRD Batam ini digunakan banyak orang, bukan hanya juga DPRD, tetapi ada juga pengadilan, Asrama Haji, dan paling penting warga yang ingin melaksanakan salat,” kata Arlon.
Arlon menjelaskan seharusnya kontraktor itu melakukan pengerjaan secara bertahap dan terpisah, bukan dengan sekaligus. Hal itu juga tidak terlalu mengganggu aktivitas masyarakat umum. Ujarnya, bahwasa jalan ini bukanya di tengah hutan, tetapi di pusat kota. Seharusnya kontraktor memikirkanya orang banyak, jangan didalam pelaksanaan proyek langsung menutup semuanya.
Arlon itu, juga menegaskan bahwa kondisi cuaca saat ini sangat tak bersahabat, yang membuat pengerjaan diperkirakan itu akan semakin lama dan berpotensi molor jadwal yang telah ditetapkan. “Jadi harapanya kita pada kontraktor ini untuk bisa segera cepat melakukanya pengerjaan, agar warga yang lain tidak terganggu,” ungkap Arlon..
Seperti diketahui, halnya pengerjaan jalan di lingkungan Kantor DPRD Kota Batam ini merupa proyek Peningkatan Jalan Engku Hang Tuah di ruas Simpang PIH – Simpang DPRD. Proyek ini merupa pekerjaan dari BP Batam dengan anggaran yaitu Rp8,1 miliar dikerjakanya PT Artha Gemah Lestari, yang konsultan pengawas adalah CV Bergin Dwi Dimensi, dengan nomor kontrak SPJ/09/PPK-PNPB 5127.CBC.013 TA 2025/08/2025.
Lama pengerjaan ditargetkan 120 hari kalender, dan pengerjaan dimulai sejak 14 Agustus 2025 lalu.
Di tempat terpisah, salah satu pekerja yang ditemui di lapangan yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan mereka hanya pekerja lapangan dan pengawas proyek sedang tidak ada di lokasi saat media melakukan peninjauan.
“Kami hanya pekerja, kalau pengawasnya belum datang, mungkin lagi di proyek lain,” katanya.
Beberapa warga yang ditemui di sekitar lokasi mengaku kesulitan mengakses Masjid Raya untuk melaksanakan salat berjamaah, terutama bagi jamaah yang biasa menggunakan akses dari arah DPRD dan Asrama Haji.
Penutupan total akses jalan memaksa mereka harus memutar jauh, menambah waktu tempuh yang seharusnya hanya beberapa menit menjadi lebih dari 10 menit.
Kondisi ini dikhawatirkan akan terus berlanjut mengingat cuaca hujan yang sering terjadi akhir-akhir ini dapat memperlambat progres pengerjaan proyek. (Afrizal)