DERAKPOST.COM – Beredar viral di Media Sosial (Medsos) Tiktok, yakni yang diduga Satgas PKH ini diusir warga dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Dari Tiktok itu, terlihat ketegangan kembali pecah di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), tepatnya di Dusun VI, Medang Raya Lestari, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Belasan anggota Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) itu terpaksa ditarik keluar dari lokasi, setelah didatangi massa yang diduga terorganisir.
Aksi penolakan itu dipicu penertiban yang dilakukan Satgas PKH ini terhadap kebun kelapa sawit miliknya Rudianto Sihombing alias Pablo, yang terbukti berada di dalam kawasan TNTN.
Penebangan itu memantik kemarahan kelompok warga yang mengaku sebagai pemilik lahan.
Awalnya, kelompok itu mundur setelah berdebat dengan aparat, namun situasi berubah drastis tak lama berselang.
Menurut keterangan warga setempat, muncul seorang pria yang dikenal dengan julukan “Si Naga Pendekar” atau “Si Naga Mata Satu”, sosok yang kerap disebut sebagai bandit bayaran penguasa lahan ilegal.
Ia berorasi di pasar menggunakan pengeras suara, memprovokasi massa agar mengusir Satgas PKH dari kampung mereka.
Seruan itu segera mengundang kerumunan besar, termasuk orang-orang dari luar Dusun VI yang diduga sengaja digerakkan untuk melawan penertiban.
Situasi kian tak terkendali. Untuk menghindari bentrokan fisik, Satgas PKH akhirnya mundur dari lokasi meski sempat mendapat pengamanan terbatas dari aparat setempat.
“Negara boleh mengalah, tapi jangan kalah oleh pembangkang dan perambah hutan TNTN,” ujar Muhammadun, Juru Bicara Lembaga Adat Negeri (LAN) Riau Daratan, ketika dimintai tanggapannya.
Hingga berita ini diposting, belum ada keterangan resmi dari kepolisian maupun Balai Taman Nasional Tesso Nilo terkait dugaan keterlibatan jaringan mafia lahan dalam aksi pengusiran tersebut. (Dairul)