Polemik TNTN, Ketua KAMMI Pelalawan Wahyu Minta Tim Satgas PKH Tangkap Kades Lubuk Kembang Bunga

0 48

DERAKPOST.COM – Wahyu Widodo selaku Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pelalawan ini, angkat bicara hal penangkapan tokoh adat atau Datuk Puncak Rantau oleh Kapolda Riau, terkait transaksi jual beli hutan konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Kepada wartawan, dalam rilis keterangan yang diterima. Ia meminta Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) ini untuk segera memperlakukan tindakan sama pada Kepala Desa Lubuk Kembang Bunga (Kades LKB) Ir. H. Rusi Chairus. Ini sambungnya, sebab nama tersebut sering disebut memilik andil besar.

Katanya, nama dari Kades LKB itu memang sering disebut sangat memiliki andil besar banyaknya bagi pendatang yang bermukim dan merambah kawasan hutan secara tak bertanggungjawab, sehingga mengakibat rusaknya fungsi hutan itu sebagai habitat berbagai ekosistem di dalamnya, seperti hewan dilindungi dan berbagai jenis flora langka.

“Datuk puncak rantau dan Kades LBK itu adalah dua serangkai yang memiliki peran berbeda. Namun efek dari peran mereka sangat luar biasa di TNTN,” ungkap Ketua KAMMI Pelalawan ini. Dikatakan dia, kalau peran dari Rusi yang menerbitkan surat izin garap kawasan hutan itu menjadi legalisasi semu dan jadi magnet bagi banyak pecinta pohon penghasil CPO itu.

Katanya, dengan surat sakti Kades LBK itu, maka berdatangan ke TNTN, dengan surat saktinya itu yang membuat dari hutan alam berubah fungsi menjadi hamparanya sawit seluas mata memandang. Maka itu ungkap dia, Kades LBK itu harus segera ditetapkan sebagai tersangka, dikarena banyak warga pendatang ini mengaku membeli lahan dari batin dan membayar kades untuk surat izin garapnya. (Rilis)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.