Waduh…… DPRD Riau Kecewa pada Disidik Hanya Sumbang Retribusi Rp1,2 Miliar dan Minim PAD

0 56

DERAKPOST.COM – Diketahui, Komisi III di DPRD Riau yang dinakhodai Edi Basri terus untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna membantu Gubernur Riau yaitu mengatasi defisitnya anggaran tahun 2025 ini.

Seperti hal dalam agendanya Rapat Dengar Pendapat (RDP) dilakukan Komisi III DPRD Riau. Adapun anggota Komisi III DPRD Riau yang hadir itu diantaranya, Sekretaris Eva Yuliana dari fraksi Demokrat dan Imustiar dari fraksi Golkar. Sementara dari Disdik Riau tampak hadir Plt Kepala Disdik Riau, Erisman Yahya dan sejumlah stafnya.

Seperti hal dalam agendanya Rapat Dengar Pendapat (RDP) dilakukan Komisi III DPRD Riau ini yang membidangi asset menggelar RDP yaitu dengan pihak Dinas Pendidikan (Dsdik) Riau. Dalam agenda itu, terungkap bahwa, dari sekitar 488 sekolah Negeri dan Swasta berada dibawah Disdik Riau, hanya sumbang retribusi itu sebesar Rp1,2 miliar pertahun.

Kondisi ini dinilai sangat minim mengingat biaya yang dikeluarkan oleh Pemprov Riau dalam hal membangun pendidikan di Riau sangat besar, temasuk aula sekolah, kantin sekolah. “Jadi yang menjadi kritik itu disitu, pejabat-pejabat kita itu, khususnya Kepala sekolah, Kacab-kacab kita dan jajarannya, belum punya mentalitas dan menhidupkan enterpreusip,” katanya.

Politisi Gerindra ini mengatakan, sehingga bagaimana dia membelanjakan uang yang ada, tapi tidak pernah berpikir memperoleh uang dalam kaitan untuk memberdayakan asset-asset ini,” ucapnya Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri SH MSi, se-usai RDP dengan Disdik Riau, Senin (19/5/2025).

Ia mengatakan bahwa RDP dengan Disdik Riau dimaksudkan agar asset sekolah itu bisa berjalan dengan baik. Yakni, supaya bisa difungsingkan itu dengan baik secara ekonomis. Karena, jikalau asset itu tidak diberdayakan dengan baik maka otomatis mengalami kerusakan.

“Ini yang kita dorong, juga agar asset-asset yang potensial. Dan pekarangan yang luas, punya lapangan bola, supaya itu dijadikan sumber-sumber isentif mereka,” sebut Edi Basri. Terlebih disaat ini kata Edi Basri, lagi semarak berolah raga. Maka lapangan bola bisa disewakan dan lainnya.

Begitu juga halnya dengan kantin sekolah, kata Edi Basri, bila perlua kantin tersebut direnovasi, sehingga nantinya punya nilai bisnis yang bagus.

Edi mencontohkan, ada temannya yang dulu pernah bertugas itu sebagai Dinas Perhubungan Kampar. Dulu itu terminal yang ada di Pasar Bangkinang sepi saja, tumpukan sampah. Semenjak temannya itu pejabat disana, kreatifitasnya muncul.

“Dibangunnya itu los-losnya dijadikannya tempat orang berjualan kaki lima disitu. Bisa ada pemasukan dan terminalnya jadi semarak. Jadi nilai-nilai seperti ini yang kita inginkan. Supaya sekolah itu juga punya nilai komersialnya, bukan nilai untuk Kepala sekolahnya,” tuturnya. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.