Nasib Stadion Utama Riau Kebanggaan pada PON XVIII 2012 Ini Menjadi Beban, Kini Mau Dijual  ?

0 136

DERAKPOST.COM – Stadion Utama Riau di PON VIII tahun 2012 silam jadi kebanggaan masyarakat Bumi Lancang Kuning. Namun, saat ini harta terpendam tersebut dianggap beban. Bahkan, Gubernur Riau Abdul Wahid bahkan secara terbuka mewacanakan agar dijual kepada investor swasta.

Yang diketahui, bahwa Stadion Utama Riau, merupakan salah satu warisan terbesar di PON XVIII 2012, pada masa kepemimpinan Gubernur Riau Rusli Zainal. Dimana dengan biaya Rp1,2 triliun, stadion megah tersebut dibangun. Alih-alih itu jadi ikon kebanggaan serta mesin ekonomi daerah, tetapi justru mungkin jadi beban APBD, sehingga diniat Pemprov Riau untuk dijual.

Artinya, kini stadion utama ini seperti kapal yang kehilangan arah di samudra luas. Hal itu, diperkuat dengan pernyataan Gubernur Riau Abdul Wahid secara terbuka nyatakan wacana penjualan stadion kepada investor swasta itu, dikarena tinggi biaya perawatan tidak sebanding manfaat. “Saya ini, berpikir menjual stadion ini. Beberapa pihak, sudah ditawarkan,” ujar gubernur.

Kalau disikapi ini, menurut pihak Pemerhati Dunia Olahraga. Seyogyanya, persoalan itu tidak berhenti di meja gubernur. Tapi, pada pihak Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau itu, sejak dari Bobby Rahmat hingga Erisman Yahya sebagai pihak teknis dalam pengelolaan Stadion Utama Riau itu, yang dengan mengoptimal potensi stadion ini, namun tidak maksimal.

“Bukan hartanya atau aset yang salah, tapi pemimpinnya itu kurang cerdas. Kadispora pun tak bisa memanfaatkan kapal besar ini untuk berlayar jauh. Kalau saja itu, dikelola oleh pemimpin gesit dengan halnya itu tim profesional, Stadion Utama seyogya sudah menjadi kebanggaan masyarakat Riau, bisa
menopang APBD, bukan membebani,” kritik Pengamat Olahraga Riau ini.

Jika gubernur dan timnya itu terus ngotot menjual aset ini, katanya, itu tak lain adalah cermin kepanikannya pemimpin yang gagal membaca potensi. Bukan hanya soal gagal berinovasi, tapi juga gagal membayangkan masa depan. Padahal stadion dianggap itu beban sesungguhnya bisa disulap menjadi menopang ekonomi daerah.

“Bila stadion itu dikelola dengan visi yang cerdas. Maka itu layak menjadi monumen kemewahan tanpa makna. Dengan strategi tepat serta keberanian memimpin, stadion ini bisa digunakan menjadi pusat aktivitas olahraga, pariwisata, dan hiburan sekaligus simbol kebanggaan masyarakat Riau. Saat ini berbenah, sebelum sejarah ini mencatat sebagai aset dikorbankan.

Rekomendasi Perbaikan:

1.Bentuk Tim Khusus Aset Eks PON: Libatkan lintas sektor, termasuk BUMN, swasta nasional, dan federasi olahraga.

2.Rekrut Manajemen Profesional: Jangan hanya mengandalkan ASN, gandeng promotor berpengalaman mengelola venue besar.

3.Perbaiki Kualitas Event: Fokus pada event berkelas: Liga 1, Piala Menpora, konser nasional, e-sports, bukan turnamen lokal sepi.

4.Aktifkan Public-Private Partnership (PPP): Tawarkan skema bagi hasil, bukan jual putus, untuk menarik investor.

5.Perkuat Promosi dan Branding: Bangun kampanye besar agar Stadion Utama Riau dikenal sebagai venue nasional maupun internasional. (Rilis)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.