Travel Haji Dikelola Mukimin yang Ilegal, Jemaah Haji Diburu Seperti Buronan oleh Polisi Saudi

0 152

 

DERAKPOST.COM – Polisi Saudi ini terus menggelar pemeriksaan Jamaah Haji. Ini terkait adanya data Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, yakni ada jamaah yang tidak memiliki visa haji. Karena itu, jamaah Indonesia diminta tak nekat beribadah haji jika tidak memiliki visa haji.

Aparat Keamanan (Apkam) dan intelijen Arab Saudi gencar mencari jamaah yang tidak mempunyai visa haji. Otoritas setempat juga telah memberlakukan sanksi atas pelanggaran penggunaan visa nonhaji ini berupa denda sebesar 10.000 Riyal atau sekitar Rp 42,8 juta (kurs Rp 4.288).

Selain itu, pelanggar akan dideportasi ke negara asal mereka dan bahkan dilarang memasuki Arab Saudi dalam jangka waktu 10 tahun. Yakni pantauan di Makkah, razia oleh petugas gencar dilakukan di berbagai sudut kota. Bahkan, petugas ini memasuki hotel jamaah untuk mengecek kartu pintar nusuk haji.

Lukman (nama samaran), yang salah satu jamaah haji ilegal asal Indonesia berada di Makkah, menceritakan bagaimana dirinya terdampar di Tanah Suci usai koordinator travelnya ditangkap polisi Arab Saudi, beberapa waktu lalu.

“Saya takut ditangkap Polisi Saudi. Duhh.., gusti.., kok bisa jadi begini,” ujarnya kepada Media Center Haji (MCH), dikutip hari Ahad (9/6/2024). Lukman merupa seorang guru ngaji. Dia ke Tanah Suci itu bersama tiga kawannya asal Madura, Jawa Timur.

“Tidak ada disangka, saya seperti buronan sekarang. Saya sholat di Masjidil Haram sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi. Kan ada yang bilang tempat paling aman justru tempat paling berbahaya,” ungkapnya.

Lukman saat ini tinggal di sebuah hotel di kawasan Syisya, Kota Makkah. Dia bahkan merahasiakan nama tempat dia menginap selama di Tanah Suci. Karena ada banyak kawan jamaah di sini, wali-wali santri juga banyak yang kirim WA (WhatsApp) ingin bertemu, tapi sudah lah. Itu tak dilayani.

Ia menjelaskan, berangkat ke Arab Saudi minggu lalu itu menggunakan Travel Haji dikelola Mukimin asal Medan, Sumatera Utara. Lukman bersama rombongan dari Madura, Mojokerto, Surabaya, dan bahkan beberapa daerah lain hanya dibekali visa ziarah dan janji-janji.

Katanya melanjutkan, sesampai di Makkah nanti bakal diberi visa haji. Namun, janji itu hanya suatu isapan jempol belaka. Dia dan jamaah lainnya itu telah menyetor uang Rp 160 sampai Rp200 juta. Lukman ini berniat akan pulang ke Tanah Air, karena takut bisa ditangkap intel Saudi. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.