Waduh….. Ada 1.811 Kasus Malaria di Provinsi Riau, Penderita Terbanyak Rohil

0 267

 

DERAKPOST.COM – Saat ini pihak Dinas Kesehatan (Diskes) Riau telah mencatat adanya lonjakan kasus malaria, dengan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sebagai fokus utama. Pasalnya di daerah ini 95 persen dari total kasus malaria.

Hal ini disampaikan oleh Kadiskes Riau Zainal Arifin kepada wartawan. Disebut dia, jumlah total kasus malaria terdata di Riau mencapai 1.811 kasus. Tetapi di daerah Rohil 1.717 kasus. Ini tersebar di
Kecamatan Panipahan. Sisanya berada beberapa kabupaten dan kota lainya.

Adapun temuan kasus malaria di daerah lainnya termasuk Kuansing dengan empat kasus, Inhu dengan satu kasus, Pelalawan dua kasus, Kampar tujuh kasus, Bengkalis tiga kasus, Meranti satu kasus, Pekanbaru 68 kasus dan Dumai delapan kasus.

“Selain itu, hingga mei 2023, kasus malaria di Rohil telah mencapai 300 kasus, sementara Kuansing memiliki satu kasus, Inhu satu kasus, Inhil empat kasus, bengkalis satu kasus dan pekanbaru 10 kasus,” ucap Zainal, Ahad (15/10/2023).

Kasus malaria di Riau menunjukkan tren yang fluktuatif selama beberapa tahun terakhir. Dari tahun 2018 hingga 2020, kasus malaria cenderung meningkat, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2021 sebelum kembali meningkat di tahun 2022. Pada tahun 2018, terdapat 74 kasus malaria di Riau.

“Pada tahun 2019, ditemukan 137 kasus, tahun 2020 terdapat 1.740 kasus, tahun 2021 mencatat 897 kasus, tahun 2022 melaporkan 1.811 kasus, dan hingga mei tahun 2023, jumlah kasus malaria telah mencapai 317,” bebernya.

Malaria adalah penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Gejalanya mirip dengan demam berdarah, dengan demam dan menggigil yang berlangsung selama beberapa hari.

Meskipun malaria dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi serius bahkan kematian. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.