Kabupaten Meranti Ini Satu-satunya Dapat Dana TP Kementerian Pertanian, Dua Kali Berturut-turut

0 220

DERAKPOST.COM – Penghargaan dari Kementerian Pertanian kepada DKPTPP Kepulauan Meranti atas pencapaian Terbaik Pertama Kinerja Anggaran Satuan Kerja Lingkup Dirjen Perkebunan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti menjadi daerah satu-satunya di Sumatera yang mendapatkan dana Tugas Pembantuan (TP) dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 7,2 miliar pada tahun 2022 digunakan untuk bantuan bibit perkebunan kepada kelompok seperti pengadaan bibit kopi, kelapa, peremajaan dan intensifikasi karet, dan perluasan tanaman sagu.

Pada tahun 2023, bantuan yang sama dengan nominal yang hampir sama pula yakni Rp 7 miliar juga digelontorkan kementerian terkait untuk kabupaten termuda di Provinsi Riau ini. Hanya saja pada tahun 2022 lalu ada anggaran sebesar Rp 3 miliar digunakan untuk pembangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH) Perkebunan Sagu di Kecamatan Pulau Merbau.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTPP) Kepulauan Meranti, Ifwandi, SP melalui Kepala Bidang Perkebunan, Zulkipli mengatakan pada awalnya pihaknya mengajukan proposal kepada kementerian terkait. Tidak menunggu lama, anggaran itu pun digelontorkan.

“Kita satu-satunya daerah di Sumatera yang mendapatkan dana TP ini dari Kementerian Pertanian. Selain memang ada hubungan emosional kita di kementerian ini, Kepulauan Meranti juga dianggap masih dalam kondisi miskin dan sumber daya alam di daerah kita juga banyak seperti Sagu, kopi dan lainnya. Selanjutnya kita diminta untuk membuat RAB sesuai kebutuhan dan tidak menunggu lama, anggaran pun digelontorkan dan persentase realisasinya pun tak begitu jauh selisihnya,” kata Zulkiplim

Biasanya dana Tugas Pembantuan tersebut tidak bisa diperoleh secara berturut-turut atau tahun ini dapat dan tahun berikutnya tidak dapat. Namun pelaksanaan dana Tugas Pembantuan sebelumnya cukup bagus, sehingga Kementerian Pertanian kembali mengalokasikan dana TP ke Kabupaten Kepulauan Meranti.

“Kepulauan Meranti mendapatkan dana TP berturut-turut dari Kementerian Pertanian, hal ini tentunya berkaitan dengan evaluasi yang dilakukan seperti serapan anggaran programnya berjalan baik dan lain sebagainya,” ujarnya.

Hal itu pun dibuktikan dengan telah diraihnya penghargaan dari Kementerian Pertanian kepada DKPTPP Kepulauan Meranti atas pencapaian Terbaik Pertama Kinerja Anggaran Satuan Kerja Lingkup Dirjen Perkebunan semester I anggaran tahun 2023 dengan nilai 95,26 kategori pagu anggaran sebesar Rp 5-10 miliar.

Dengan keberhasilan mendapatkan dana TP tersebut, kata Zulkipli dirinya juga diminta menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion yang dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Riau.

“Selain mendapatkan nilai terbaik atas pencapaian realisasi dana TP, kita juga diminta untuk menjadi narasumber oleh Provinsi Riau cara mendapatkan dana TP dalam FGD aefektivitas Pelaksanaan Tugas Pembantuan Tahun 2023 dan Perencanaan Kebijakan Tahun 2024,” ucapnya.

Dikatakan terkait dengan pelaksanaan pembangunan UPH Perkebunan Sagu di Pulau Merbau sudah selesai dikerjakan. Saat ini tinggal menunggu mesin pengolahan.

“Saat ini bangunan UPH nya sudah selesai dikerjakan, kita tinggal menunggu mesin dan anggarannya juga sudah kita ajukan sebesar Rp 8 miliar dan akan diusahakan terealisasi tahun ini karena kita tidak mau bangunan itu mangkrak begitu saja dan bisa fungsional secepatnya,” tuturnya.

Zulkipli menyebutkan, UPH Perkebunan Sagu ini akan berbeda dengan IKM Sentra Sagu di Sungai Tohor yang dibangun melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Kementerian Perindustrian RI sebesar Rp 50 miliar.

“Dalam operasionalnya IKM Sentra Sagu masih dalam naungan OPD terkait dengan membeli bahan baku Sagu basah di kilang kecil di sekitarnya. Namun berbeda dengan UPH ini, ia akan diserahkan kepada kelompok dan tidak ada suntikan dana dari APBD lagi namun tetap kita lakukan monitoring,” ungkapnya.

Ditambah Zulkipli, bukan tanpa alasan kementerian terkait menggelontorkan anggaran untuk pembangunan UPH perkebunan Sagu, sebelumnya Kementerian Pertanian juga sudah banyak membantu bibit Sagu di kabupaten penghasil Sagu terbaik di dunia ini.

“Sejak tahun 2019 hingga 2022, pihak Kementerian Pertanian sudah banyak membantu bibit Sagu di kabupaten ini dimana luasnya sudah mencapai 400 hektare dan tidak lama lagi akan memasuki usia panen. Jadi nanti setelah panen nanti Sagu bisa dijual ke UPH dan kita usahakan produksi perdana nanti Menteri yang turun langsung kesini,” pungkasnya. **Fir/Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.