DERAKPOST.COM – Jadwal Pacu Jalur yang sudah ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi (Kuansing) kini menuai polemik. Banyak yang mengatakan jadwal Pacu Jalur tahun ini sudah tak efektif, salah satunya datang dari mantan anggota DPRD Kuansing, H Musliadi SAg.
Pria yang akrab disapa Cak Mus ini menilai, pemerintah harus mengkaji lgi pelaksanaan pacu disetiap kecamatan. kerna menurutnya, ini berdampak kepada ekonomi masyarakat.
“Coba bayangkan kalau tiap bln dilaksanakan pacu jalur, untuk satu jalur aja biaya nya satu hari sampai 3 jutaan,uang dari mana?? Ini kan duit masyarkat juga untuk mendanai jalur nya yg ikut bepacu,” kata Cak Mus kepada wartawan.
Cak Mus juga menilai, jadwal Pacu Jalur tahun ini tak hanya berdampak pada ekonomi Masyarakat, juga berdampak terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Kuansing.
“Belum lgi dampaknya pada dunia pendidikan, betapa bnyak guru-guru yang tidak fokus mengajar, dan bagitu juga anak-anak sekolah di liburkan,” jelas Cak Mus.
Dikatakan Cak Mus, dalam hal ini pemerintah perlu mengkaji ulang jadwal Pacu Jalur disetiap kecamatan. Sebab ia menilai, lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.
“Maka oleh sebab itu ini perlu dikaji ulang oleh pemerintah pelaksanaan pacu setiap kecamatan. Saya menilai lebih bnyk mudhorat nya dari pada mamfaatnya, lebih kepada eforia saja,” kata Cak Mus.
“Kalau kita bicara ingin melestarikan budaya atau destinasi wisata sebaiknya dinas pariwisata harus pandai mengemas Pacu Jalur itu menjadi menarik. Menarik nya tidak harus setiap bulan dilaksankan, tetapi bagaimana masyarakat rindu dan terhibur oleh pacu jalur yg helat nya di atur sedemikian rupa dan tidak harus dilakukan setiap bulan,” lanjut Cak Mus menjelaskan.
Cak Mus berharap, Pemkab Kuansing mau mendengar aspirasi yang disampaikan maayarakat guna menjadi perbaikan untuk kedepannya.
“Saya yakin, Pemerintah Daerah mau mendengar aspirasi dari masyarakt untuk dijadikan perbaikan kedepannya. Saran saya, kembalikan pelaksanaan ivent pacu jalur ke sistem rayon,” pinta Cak Mus
“Dulu kan kalau sebelah hilir dilaksanakan di Basrah, di hulu dilaksnakan di Lubuk Jambi, dan di tengah dilaksanakan di Teluk Kuantan. Dengan demikian, orang akan merindukan Pacu Jalur kalau dikemas sedimikian rupa,” pungkasnya. **Ref/Rul