Kritik dan Pandangan Satu Dekade Bawaslu Provinsi Riau, Hadirkan Tokoh Penyelenggara Pemilu
DERAKPOST.COM – Bertempat di Dhapu Koffie, Jalan Jenderal Sudirman, digelar Coffee Morning oleh Bawaslu Riau. Hal itu dengan tujuan memberi keterbukaan informasi serta publikasi yang edukatif, impresif, dan advokatif di dalam halnya untuk mendukung terlaksananya Pemilu yang demokratis.
Kegiatan yang berlangsung di hari Senin (21/11/2022) dengan angkat tajuk Kritik dan Pandangan Satu Dekade Bawaslu Provinsi Riau. Hadir dikegiatan tersebut, Ketua Bawaslu Riau, Alnofrizal, Mantan Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan, mantan Ketua KPU Riau, Nurhamin, mantan anggota Bawaslu Riau, Gema Wahyu Adinata, dan Neil Antariksa.
Dikesempatan itu, Ketua Bawaslu Riau, Alnofrizal mengatakan, bahwa kegiatan coffe morning ini dengan menghadirkan pembicara dari tokohnya penyelenggara Pemilu yang kapasitas tidak diragukan lagi. “Bawaslu Riau menggelar kegiatan coffe morning dengan tajuk ‘Kritik dan Pandangan Satu Dekade Bawaslu Riau,” kata Alnofrizal dihadapan peserta.
Pria biasa disapa Alnof ini, mengatakan, dalam kegiatan acara coffee morning ini dengan sengaja mehadirkan pembicara yang berkompeten. Maka, sambungnya, kawan-kawan wartawan, kawan-kawan dari mahasiswa dan maupun Organisasi Masyarakat (Ormas) yang mau bertanya tentang Pemilu. Hal itu, bisa ditanyakan langsung kepada para pembicara.
Dalam diskusi, para mantan penggawa Bawaslu dan KPU Riau banyak bercerita tentang kepemiluan, suka duka, serta tantangan dalam Pemilu sesuai dengan tupoksinya serta harapan pada Bawaslu Riau kedepannya. Seperti dikesempatan pertama disampaikanya mantan Ketua KPU Riau, Nurhamin.
Ia pun mengatakan, bahwasa masalah peradilan itu ada di Bawaslu. Terutama untuk permasalahannya konflik Pemilu. Konflik Kepala daerah maupun moment pemilihan legislatif dan kepartaian. “Hal ranah peradilan dan serta penyelesaian masalah kepemiluan itu ada di Bawaslu. Maka itu ada 2 poin penting di Bawaslu, yaitu jujur dan adil,” terangnya.
Dikesempatan itu, Nurhamin mengajak kawan-kawan NGO, mahasiswa, bahkan wartawan untuk bergabung, membantu Bawaslu dalam melakukan pengawasan pemilu. Maka, ia berharap keikutsertaan berbagai pihak untuk membantu fungsi pengawasan Bawaslu akan makin lebih baik didalam melaksanakan slogan jujur dan adil.
Sementara itu Rusidi Rusdan, yang juga Ketua Bawaslu Riau dua periode inipun mengatakan, bahwasa Bawaslu saat ini mengedepan pencegahan, maka hal ini perlu dilakukan yang secara masif, dan berkelanjutan. Bahkan, serta dilakukan sosialisasi dengan cara yang sama. Hal ini, tentu dapat dilakukan dengan secara masif seluruh pihak komponen KPU dan Bawaslu.
“Sosialisasi, menurut saya tentu dapat dilakukan dengan secara masif adalah salahsatunya memberdayakan seluruh komponen KPU dan Bawaslu. Diantara lain Komponen KPU mulai dari PPS PPK sampai ke unsur ketua untuk sekiranya mensosialisasikan. Minimal di medsos masing-masing. Demikian juga jajaran Bawaslu,” katanya.
Rusidi dalam kesempatan itu menyebut, sejauh ia menjadi bagian pada Bawaslu Riau. Diketahui itu, informasi atau berita tentang kegiatan sosialisasi sydah tidak begitu menarik untuk masyarakat. Kalau informasi atau berita mengenai adanya penangkapan para pelaku money politik, informasi atau berita tersebut akan bisa langsung viral. **Rul