DERAKPOST.COM – Manajemen RS Ibnu Sina di Pekanbaru ini, sudah melakukan pemecatan karyawan inisial D. Di sebab, diduga melakukan pelecehan salah satu pasien laki-laki.
“Seorang karyawan di RS Ibnu Sina, kita telah pecat. Karena, diketahui berinisial D, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien. Diketahui bahwa D itu, merupakan petugas kerohanian,” sebut dr. Tryanda Ferdyansyah.
Direktur RS Ibnu Sina di Pekanbaru ini menjelaskan bahwasa pihaknya ambil tindakan dengan memecat oknum itu. Karena sambungnya, kejadian, diduga dilakukanya oknum karyawan kontrak yang baru bekerja selama 10 bulan. Ini merupakan musibah besar.
Di RS Ibnu Sina sendiri diberi pelayanan pemisahan gender, sehingganya pasien laki-laki itu hanya dilayani tenaga medis laki-laki juga, begitupun sebaliknya. Tapi tak disangka juga, hal demikian menjadi celah terduga pelaku melakukan praktik diduga merupakan LGBT.
Disebutkan Tryanda, pihak RS Ibnu Sina Pekanbaru menentang keras hal kasus pelecehan seksual apalagi LGBT. Sebab selama 43 tahun berdiri, dari salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru, tetap
dengan berlandaskan nilai-nilai syariat Islam, baik nilai aturan hingga prosedur pelayanan.
“Pelayanan pemisahan gender. Hal itu, sebenarnya untuk mencegah kejadian pelecehan seksual. Namun hal terjadi merupakan sesuatu yang di luar nalar dan di luar norma, yaitu dilakukan pada sesama jenis,” ujarnya. Dia pun menilai kejadian ini menunjukkan LGBT merupa permasalahan besar.
Terkait proses hukum, dikatakanya dari pihak RS Ibnu Sina telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Polresta. Hal itu bertujuan kelancaranya penyelidikan. Beberapa rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi telah diamankan. **Rul