DERAKPOST.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, berencana menurunkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Dimana pemotongan TPP ini, diakibat pendapatan daerah yang tidak tercapai maksimal.
“Untuk TPP karena pendapatan kurang, saya minta maaf ke ASN dan istri-istrinya terpaksa dipotong pendapatannya,” kata Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto, Jumat (7/11/2025), dikutip dari laman Cakaplah.
Namun jika nantinya pendapatan daerah kembali normal, Plt Gubri memastikan akan ada kenaikan kembali pada TPP ASN tersebut. Karena itu, ia meminta kerjasama antar organisasi perangkat daerah (OPD) untuk dapat mengejar pendapatan asli daerah.
“Apabila pendapatan naik, wajib TPP naik kembali. Tapi berapa besarannya naik saya lihat sama Pak Sekda dan Asisten III nanti dihitung,” sebutnya.
SF Hariyanto mengungkap bahwa kondisi pendapatan APBD Riau hingga akhir tahun 2025 ini diprediksi mengalami penurunan sekitar Rp1,1 triliun. Sehingga perlu diambil kebijakan khusus di lingkungan Pemprov Riau.
“Pendapatan kita diprediksi mengalami penurunan sebesar Rp1,1 triliun. Karena itu perlu dilakukan penyesuaian,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Syahrial Abdi mengaku akan segera mencari solusi. Salah satunya menggenjot pendapatan daerah. Sehingga kemungkinan TPP ASN Pemprov Riau dipotong bisa diatasi.
Diketahui, TPP adalah tunjangan di luar gaji pokok yang diberi kepada ASN dan bahkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk halnya meningkatkan kesejahteraan dan kinerja mereka.
Besaran dan pemberian TPP tersebut yang diatur berdasarkan bobot jabatan, penilaian kinerja, dan kedisiplinan, serta dapat juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti beban kerja, tempat tugas, dan kondisi kerja. . (Dairul)