Waduh…. Ekonomi Sulit, Harga Beras di Pekanbaru Melambung Tinggi

 

DERAKPOST.COM – Ditengah ekonomi aukit, harga beras di Kota Pekanbaru ini melambung naik. Kenaikan inipun telah terjadi sejak pertengahan Agustus lalu. Kenaikan, terjadi hampir untuk semua jenis beras.

Kenaikan dari harga ini membuat warga kaget. Seperti disampaikan oleh Umar, warga Cipta Karya. Dirinya kaget disaat membeli beras ternyata harganya naik gila-gilaan. “Kaget saya, pas beli beras Belida, kini harganya sudah Rp146 ribu perkarung 10 kilogram. Biasanya saya beli gak sampai segitu,” katanya.

Beras yang biasa dibeli itukan awal dulu harganya Rp123 ribu. Sebulan kemudian naik Rp130 an ribu. Nah, ini pas beli lagi, tapi kaget harganya sudah naik lagi jadi Rp146 ribu. Ia mengatakan meski terjadi kenaikan harga beras, tapi dirinya tetap harus membeli beras dikarena memang itu makanan pokok.

Kenaikan ini diakui oleh Mia, owner Kios Olin di Pasar Dupa Pekanbaru. Ia hanya mengatakan kenaikan ini sudah terjadi sejak pertengahan Agustus lalu hingga kini. Katanya, kenaikan itu sudah hampir dua minggu belakangan ini yang sampai sekarang. Naiknya itu, memang sangat dikeluh pembeli.

“Sejak dua minggu belakangan. Sekitar pertengahan Agustus sampai sekarang. Tapi naiknya langsung menggila. Ini jadi kenaikanya tertinggi. Untuk beras Topi Koki dan Belida saya jual Rp145.000 – Rp150.000 (perkarung). Modalnya aja Rp140-an (ribu). Bayangkan saja, perkarung ada yang naiknya Rp15 ribu – Rp20 ribu. Itukan termasuk tinggi ya,” ujar Mia.

Kemudian untuk beras premium Pandan Wangi dibanderol itu harga Rp180.000 perkarung. Disusul, beras dari Sumatera Barat seperti hal Solok, Bukit Tinggi dan Payakumbuh yang berkisar Rp165.000 perkarung. Mia mengaku, akibat adanya kenaikan tersebut beras bulog menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat.

“Orang banyak pindah ke beras bulog untuk ekonomi yang agak lemah lah. Bulog kan masih di angka Rp12.000 perkilo. Selain itu, saya juga enggak lagi jual beras Belida. Ambil beras panen kampung dari Bunga Raya di Siak. Harganya memang beda tipis dan modalnya juga sama. Tapi saya rasa ini jauh lebih enak, karena baru panen,” jelasnya.  **Fad

 

berasekonomiPekanbarusulit
Comments (0)
Add Comment