DERAKPOST.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ini, tengah menghimpun data rujukannya pasien yang berobat ke negera tetangga, Malaysia dan maupun Singapura.
Data itu dipersiapkan untuk memenuhi permintaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) rencana pembangunan Rumah Sakit Pusat (RSP) Otak, Jantung dan Uronefrologi Rujukan Regional Sumatera di Pekanbaru, Riau.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Zainal Arifin mengatakan, jika pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan data pasti terkait berapa banyak masyarakat Riau berobat ke negara tetangga Malaysia dan Singapura.
“Memang sejauh ini kita belum dapat data utuh rujukan pasien dari Riau yang berobat ke Malaysia dan Singapura. Itu yang sedang kita himpun,” kata Zainal, Ahad (5/3/2023).
Zainal menyampaikan, berdasarkan koordinasi pihaknya dengan Imigrasi dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pekanbaru kebanyakan masyarakat yang pergi ke luar negeri tidak mengatakan mereka berobat, tapi sebagai pelancong.
“Untuk keberangkatan masyarakat ke luar negeri itu ada di Imigrasi dan KKP. Tapi kan umumnya kalau masyarakat ke luar negeri tidak mengatakan akan berobat, mereka mengatakan melancong, tapi bisa saja mereka sambil berobat,” paparnya.
Namun, lanjut Zainal, berdasarkan
pengakuan dari Rumah Sakit Mahkota di Malaka, Malaysia, rata-rata 2.000 orang Warga Negara Indonesia (WNI) berobat di sana dalam sebulan.
“Tapi mereka tidak bisa memilah berapa orang masyarakat Riau. Bisa saja dari 2.000 WNI itu seperempatnya dari Riau, karena kita belum tahu data pastinya. Itu yang masih kita himpun. Itu baru satu rumah sakit, belum lagi rumah sakit lainnya. Kalau setahun berapa ribu (orang)?,” tukasnya. **Rul