DERAKPOST.COM – Menelusuri muncul dugaan adanya honorer fiktif, maka hal ini disikapi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau melakukan pemetaan untuk tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu, melakukan verifikasi faktual.
Pemetaan tenaga honorer di lingkungan OPD untuk memverifikasi faktual dalam hal rangka mengecek kebenaranya data jumlah honorer. “Dikarena ada informasi tenaga honorer fiktif di lingkungan OPD, maka kami telusuri kebenaranya info itu dugaan honorer fiktif,” kata Ikhwan pada wartawan.
Ikhwan mengatakan, dalam hal ini yang sesuai data dimiliki pihak Pemprov Riau terdata itu 19.690 tenaga honorer. Yang dari 19.690 orang tersebut ada tersebar pada 12 kabupaten/kota. Paling banyak itu honorer tenaga pendidikan, terutama guru di kabupaten dan kota.
“Tim pemetaan tenaga honorer, mulai turun ini untuk mengecek data honorer yang disampaikan OPD Pemprov Riau,” kata Ikhwan yang merupakan Sekretaris Tim Pemetaan Tenaga Honorer. Ujarnya
setelah dilakukanya verifikasi faktual di seluruh OPD.
Selanjutnya, pihaknya akan melakukan pemetaanya kebutuhan tenaga honorer yang masuk sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat terkait peniadaannya tenaga honorer, dan diganti mengguna sistem kerjasama dengan pihak ketiga atau outsourcing (kontrak).
Katanya, dalam arahan pusat ada tiga jenis perkerjaan bisa dilakukan kontrak. Yakni tenaga keamanan, kebersihan dan supir. Sedangkan untuk jenis pekerjaan lainnya belum ada petunjuk teknis dari pusat. Karena itu, saat ini Pemprov Riau melakukan pemetaan honorer.
“Untuk itu, kita perlu menyesuaikan data dikirim OPD. Misalnya itu honorer A, ada tidak orangnya sudah lama bekerja dan lainnya,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, dibentuknya tim pemetaan tenaga honorer selain untuk mengetahui kebutuhan, juga untuk menelusuri dugaan honorer fiktif di Pemprov Riau. Sebab diduga terdapat kurang lebih 500 orang honorer fiktif di Pemprov Riau. ** Rul