Srikandi Disabilitas Merajut Harapan di Hari Pahlawan pada Binaan PTPN V

 

DERAKPOST.COM – PTPN V ini diketahui sejak setahun lalu, diketahui selalu aktif menyalurkan bantuan modal usaha. Hal itu, untuk menstimulasi semangat serta bertujuan menyalakan harapan. Melalui halnya program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).

Seperti halnya, PTPN V ini memperkuat usaha digeluti Fenti dan rekan-rekannya yang disabilitas. Pemikiran cerdas, yang dipadu dengan hal nada bicara tegas itu ditampakannya Fenti terlahir disabilitas. “Sekarang kami bangga mampu menjadi bagian untuk dapat menjaga ketahanan pangan,” kata Fenti.

Begitu keunggulan dia, terlahir sebagai disabilitas. Beragam rencana ke depan terpatri erat yang kapanpun siap untuk disalurkan. Keterbatasan terlahir itupun baginya bukan dianggap untuk sebagai batasan. Malah, hal itu adalah peluang bisa menyalakan harapan, mewujudkan ragam impian terpendam.

Wanita paruh baya yang terlahir sebagai pengidap cerebral palsy atau ini dikenal kelumpuhanya pada fungsi otak. Tetapi, baginya kondisi itu tidak sedikitpun bisa meredupkan semangat hidupnya. Maka, alih-alih berpangku tangan, bahkan tidak hanya sekedar itu bersandar keputusan. Tapi malah impian setinggi-tingginya dia gantungkan, menyalakan asa bagi kaum sepenanggungan.

Walau ia menderita cerebral palsy sejak lahir, sehingga menyebabkan gangguan sinkronisasi gerakan dan koordinasinya tubuh. Bahkan untuk sekedar berdiri dan melangkahkan kaki, dia tak akan pernah lepas dari sebatang tongkat menopang tubuhnya. Beruntung juga dengan terapi dijalani tersebut, berhasil menghambat keterbatasan yang dialaminya.

Maka dia pun merasa Yang Maha Kuasa masih memberi kesempatan. Karena itu kesempatan, dimanfaatkan sebesarnya untuk bus membantu sepenanggungan. Wanita berhijab itu, bergabung Yayasan Insan Berguna Nusantara (IBNU) di Kota Pekanbaru telah menaungi penyandang disabilitas.

Semangat Fenti dan rekan-rekannya ini, tentunya menarik PTPN V menstimulasi semangat dan menyalakannya harapan mereka. Maka, sejak setahun lalu sudah aktif menyalurkan bantuan modal usaha budidaya lele. Melalui daripada program TJSL, PTPN V memperkuat usaha telah mereka geluti dengan modal Rp50 juta.

Kemudian, medio Oktober 2022 lalu itu, perusahaan kembali salurkan bantuan pengembangan budidaya magot, yakni sebagai bahan pakan lele alami. Ungkap Fenti, bantuan tersebut tentunya sangat berarti bagi dia dan beserta rekan-rekan disabilitas lainnya. Kini, sedikitnya telah mampu panen hingga 1,2 ton lele dalam setahun terakhir.

Ikan berkumis itu mereka jual langsung, dan sebagian diolah jadi makanan beku siap goreng. “Penghasilan perbulan bisa rata-rata Rp8 juta. Alhamdulillah, semua ini dengan bantuan uluran tangan PTPN V. Jika tanpa uluran tangan demikian ini, maka sulit gapai peluang seperti disaat sekarang. Perkembangan siginifikan ini, berkat PTPN V,” ujarnya.

Keberhasilan usaha yang digeluti Fenti dengan rekan-rekanya, kembali menarik perhatian PTPN V. Maka kini, dia tengah berusaha mendiversifikasi usaha ternak lele dengan konsep pertanian terpadu. Nantinya, peternakan lele dan budidaya magot dijalani dikombinasikan dengan budidaya tanaman cabai dan ditambah peternakan ayam. Dengan begitu, maka antara satu budidaya dapat mendukung budidaya lainnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa diketerangan tertulisnya mengatakan, bahwa inovasi yang digelorakan Fenti dan rekan-rekan disabilitas Pekanbaru, merupa contoh nyata memaknai semangat pahlawan masa kini. “Menjadi generasi penerus para pahlawan bukan hal yang mudah, namun bukan pula tak mungkin. Maka saudara-saudara kami yang disabilitas memberi contoh nyata,” urainya.

Ia mengatakan bahwasa saat ini, tidak perlu itu gelar untuk menjadi pahlawan. Namun, yang cukup dengan mentalitas produktif dan kemauan berkorban maka makna pahlawan sesungguh juga telah dilakukan. Berharap memperingati hari pahlawan ditahun ini, kisah Fenti dapat jadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia dan karyawan PTPN V. **Rul

DisabilitasharapanPTPN
Comments (0)
Add Comment