Soal Pekerja Tewas Tersiram Rebusan Sawit, Disnakertrans Riau Panggil Pimpinan PT PAS

 

DERAKPOST.COM – Kecelakaan kerja di PT Persada Agro Sawita (PAS) sehingga meninggal dunia. Maka itu akan disikapi pihaknya Disnakertrans Riau memanggil pimpinan perusahaan itu. Hal ini, upaya mendalami kasus kematian dari pekerja perusahaan di Indragiri Hulu (Inhu) yang tersiram rebusan sawit.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau mendapatkan informasi ada dua pekerja yang alami kecelakaan kerja. Satu di antaranya atas nama M Firmansyah Panjaitan meninggal dunia. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Syafira, Pekanbaru.

Firmansyah tersiram air rebusan tandan buah sawit milik PT PAS yang beralamat di Desa Pematang Jaya Kecamatan Rengat Barat, pada Rabu (16/8/2023). Akibat terkena air panas itu, anggota tubuh seperti lengan, leher hingga badan korban melepuh hingga 54 persen.

“Tindaklanjut kasus pekerja yang tersiram rebusan sawit di Inhu, kita akan melakukan pemanggilan pimpinan perusahaan untuk dimintai keterangan penyebab kejadian yang menyebabkan satu pekerja meninggal dunia,” kata Kadisnaker Riau, Imron Rosyadi, Senin (21/8/2023).

Imron mengatakan, surat pemanggilan pimpinan perusahaan PT PAS akan dilakukan hari ini. Namun, untuk jadwal pemanggilan diserahkan ke bidang pengawasan.

“Untuk teknis pemanggilan kita serahkan ke bidang pengawas, kita ingin minta keterangan terkait penerapan K3 apakah sudah sesuai atau tidak,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan meminta keterangan saksi kunci kejadian itu yang saat itu bersama korban, yakni Robbi Ramansyah.

“Namun, untuk saksi kunci saat ini belum bisa dimintai keterangan, sebab sedang dalam perawatan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, terkait mengenai kronologis berdasarkan hasil keterangan tim Disnaker Riau yang sudah turun ke perusahaan, pada hari Rabu 16 Agustus 2023 sekira pukul 03.10 dini hari terjadi kecelakaan kerja di Deptemen Proses PKS tempat korban bekerja.

Korban bernama Robbi Rahmansyah dan M Firmansyah Panjaitan. Robbi sedang membuka pintu bagian atas sterilizer nomor 01, dengan posisi sterillizer masih bertekanan sekitar  0,7 bar dan pada saat pintu terbuka tiba-tiba minyak atau uap panas dari sterillizer menyembur. Lalu  mengenai Robbi dan Firmansyah Panjaitan.

Hanya saja posisi Firmansyah yang berada dibelakang pintu stelizer 1 yang mengakibat tersembur uap/minyak panas dan terpental sehingga mengalami cidera luka bakar 54 persen. Sedangkan Robbi yang membuka pintu mengalami cidera luka bakar 12 persen. **Rul

DisnakertranspasRiauSawit
Comments (0)
Add Comment