Soal Nasabah Kehilangan Uang di Rekening, Ini Penjelasan Lengkap Bank Nagari

 

SUMBAR, Derakpost.com- Heboh soal seorang nasabah kehilangan uangnya. Yakni di rekening Bank Nagari. Hal itu, dialami Andri Besman, pada beberapa waktu lalu. Dengan nilai totalnya yaitu sebesar Rp10 juta.

Kepada pihak media ini, Andri Besman mengatakan, bahwa dirinya kehilangan uang hingga Rp10 juta dari rekening di Bank Nagari, setelah beberapa dirinya melakukan transaksi terakhir di sebuah mesin ATM di Kota Padang, tanggal 29 April 2022 kemarin.

“Ada beberapa kali transaksi, total uang saya yang lenyap dari rekening tersebut ada Rp10 juta,” katanya. Mengetahui hal uangnya raib, Andri yang juga wartawan di Sumbar ini pun langsung melaporkan demikian ke Bank Nagari. Pihak bank ini akan menggantinya.

Kepada katasumbar.com. Andri ungkap, dengan adanya penjelasan kesediannya pihak bank itu mengganti, maka dirinya berharap segera direalisasikan. Karena sambungnya, uang tersebut itu sangat dibutuhkan untuk keperluan lainya. Kini belum ada terealisasi.

Terkait kejadian ini, pihak Bank Nagari menegaskan bahwa hal yang menimpa Andri, merupakan kejahatan Skimming. Penjelasan itu, disampaikan oleh Dirut Bank Nagari Muhammad Irsyad, secara rilis. Ia mengatakan, mendapat laporan, langsung investigasi.

Berdasarkan investigasi, pihak bank itu menemukan adanya praktek pencurian menggunakan alat Skimmer. Dimana itu alat dipasang oleh pelaku di mesin ATM tempat nasabah terakhir kali melakukan transaksi tersebut. Sehingga, diketahui nasabah itu dirugikan.

“Investigasi itu dilakukan dengan cara pengecekkan data transaksi dan serta pemeriksaan CCTV ATM. Itu, diperoleh transaksi terjadi dengan menggunakan Kartu ATM Bank Nagari ini bertransaksi pada Channel ATM Bank lain tapi di luar Sumbar,” terang Irsyad.

Lebih lanjut Irsyad mengatakan, bahwa Skimmer sendiri alat perekam dipasang pada Card Reader atau memasukkanya kartu ATM. Praktek ini, didukung dengan adanya kamera itu dipasang pada cover Pinpad atau tempat menginput tombol PIN pada mesin ATM.

Irsyad mengatakan, penggunaan alat ini dengan tujuan mencuri data kartu ATM dan PIN Nasabah. Jadi hal ini bukannya pembobolan data nasabah. “Metode ini, bukan merupakan hal yang baru dalam perbankan. Hal ini, pernah terjadi Bank lainnya,” pungkasnya. **Rul

banknagariNasabah
Comments (0)
Add Comment