PEKANBARU, Derakpost.com- Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Firdaus-Ayat Cahyadi dalam hal kepemimpinan di daerah ini sudah selama dua periode, dan akan berakhir pada 22 Mei 2022. Ini ditanggap beberapa anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru.
Anggota DPRD Riau pun mengutarakan penilaian mereka, yang terkait 10 tahun kepemimpinan Firdaus-Ayat. Ini mereka pesimis polemik banjir Pekanbaru dapat dituntaskanya. Maka, masalah banjir itu akan jadi tanggungjawabnya Pj Walikota nantinya.
“Ini kepemimpinan Firdaus-Ayat, tinggal menikmati hari-hari akhir jabatannya. Ini kita harap Pj yang menggantikan dapat menangani persoalan Kota Pekanbaru, termasuk banjir ini yang selalu menjadi keluhannya masyarakat,” kata anggota DPRD Riau dari Partai Hanura, Kasir.
Ia mengatakan, dia kehilangan harapan dengan kepemimpinan Firdaus-Ayat, ini pun meski sudah dua periode menjabat banyak persoalan di Pekanbaru ini tidak atau belum dituntaskan. Kini, sebutnya, giliran Pj Walikota harus menuntaskan polemik sudah menjadi atensi publik.
“Kita sudah kehilangan harapan dengan Pak Firdaus. Makanya kami wanti-wanti pada Pj Walikota nanti menjabat sampai tahun 2024 ini bisa menuntaskan banjir, pengangguran, dan juga mempermudah akses warga kurang mampu ini berobat. Ini jadi PR yang melanjutkan,” ujarnya.
Senada itu, disampaikan anggota DPRD Ade Hartati, minta agar pemko evaluasi izin pengembangan bangunan di wlayah Pekanbaru. Tentunya konsep tata kelola pemukiman harus jelas, dalam ciptakan resapanya air, normalisasi anak sungai, dan mengupayakan parit bersih sampah dan endapan pasir.
“Ini jadi PR bagi Pj Walikota mendatang. Karena artinya, permasalahan tersebut harus diselesaikan dengan baik. Selain hal diatas tadi, ada juga hal-hal penting yang harus dievaluasi. Misalnya itu izin-izin pengembangan ini harus dievaluasi. Kita ini tidak bicara hanya tahun depan. Tetapi untuk 10 atau 30 tahun, bahkan seratus tahun ke depan,” ungkap Politisi PAN ini.
Sementara itu, Agung Nugroho juga dari Dapil Pekanbaru, berpesan pada bakal Pj Walikota Pekanbaru agar berbenah di beberapa hal, seperti memperbaiki tata kelola sampah, anggaran infrastruktur, tata kelola banjir, dan juga pencegahan Covid-19.
Selanjutnya, perihal anggaran menurut dia masuk dalam kategori minus. Hal itu bisa dilihat dari ada potongan-potongan untuk pekerja harian lepas. Juga kepada Pj Walikota Pekanbaru itu memperbaiki struktur APBD. “Segala masalah, harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum 2024,” ungkap Politisi Demokrat ini. **Rul