SIAK, Derakpost.com- Mewujudkan komitmen Indonesia untuk mencapai eliminasi Campak dan Rubella/Congengital Rubella Syndrome (CSR) pada tahun 2023. Serta pertahankan status bebas Polio dalam mewujudkan Dunia Bebas Polio pada tahun 2026. Maka, Pemkab Siak juga berkomitmen 2026 Polio sudah tidak ada.
“Sudah merupakan suatu kaharusan bagi sebuah institusi yang sudah ditargetkan, tentu itu semua dapat terwujud dengan kerjasama baik antara kita semua yang terkait, dengan tidak melepaskan semua tanggungjawab ini kepada Dinas Kesehatan,” kata Sekdakab Siak Arfan Usman.
Arfan juga meminta semua OPD terkait agar dapat memberikan kontribusi yang positif, terhadap penyampaian dalam program ini. Dan diharapkan kerjasama semua pihak agar bisa membantu Dinas Kesehatan dalam menjalankan program avokasi lintas sektor pelaksanaan Bulan Imunisasai Anak Nasional (BIAN) ini.
“Mari kita membuat satu langkah bersama dengan tetap mengedepankan pihak Diskes sebagai linding sektornya, tetapi kita semua benar-benar seirama langkah dan tujuan kita harus sama. Dan dalam kesempatan ini kami juga meminta kepada Kadiskes agar dapat benar-benar membangkitkan potensi yang ada di Dinas Kesehatan,” ajaknya.
Kadiskes Siak Tony Chandra menjelaskan, menurut para ahli kesehatan dilihat dari situasi imunisasi global, pada tahun 2019 cakupan imunisasi mencapai 86 persen. Dan jumlahnya kembali menurun ditahun 2020 menjadi 83 persen, hal ini disebabkan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Sehingga banyak anak-anak Indonesia saat ini tidak melengkapi status imunisasi lengkap yakni berjumlah 3,4 juta orang. Yang mana hal ini hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dapat berakibat terhadap berbagai jenis penyakit berisiko tinggi seperti penyakit Campak dan Rubella,” jelasnya.
Lebih lanjut Tony menuturkan, Kabupaten Siak sudah melaksanakan kegiatan ini sejak bulan Mei 2022, dan pelaksanaannya akan dilakukan selama satu bulan. Sosialisasi BIAN ini perlu disampaikan kepada seluruh perangkat daerah, karena pelaksanaannya perlu mendapatkan dukungan dari lintas sektor.
“Pemberian imunisasi ini, untuk melengkapi vaksinasi yang belum lengkap, dan mengejar ketertinggalan anak-anak yang belum divaksinasi. Vaksin yang diberikan pada BIAN ini adalah vaksin Campak, Rubella, Polio dan lainnya, baik oral maupun injeksi. Vaksin yang digunakan telah mendapatkan rekomendasi dari WHO dan dari BPOM,” pungkasnya. **Lns