PEKANBARU, Derakpost.com- Kendati niat baik, dengan mengggelar kegiatan Riau Mengaji. Tapi ini dipusatkan yang di trotoar jalan, bukan di dalam masjid. Maka menjadi pro-kontra
Seperti diketahu baru-baru ini kegiatan Riau Mengaji yang dipusatkan di trotoar Jalan Diponegoro, didepan kediamanya (rumah dinas) gubernur. Masyarakat ini malah mempertanyakan kegiatan pada agenda tersebut. Namun dalam hal itu, Diana Tabrani menjelaskan.
Ketua Panitia Riau Mengaji, menyebut, prihal pro kontra masyarakat terkait ini suatu yang wajar. Dengan pertanyakan kegiatan itu yang dipusatkan di trotoar jalan, bukan di dalam masjid. Tapi perlu diingat, bahwasa Alquran sejatinya tak harus dibaca di masjid saja.
“Dipilihnya Jalan Dipenogeroro karena jalan ini merupakan jalan favorit. Kalau membaca Alquran itu bukan di masjid saja. Kita harus dapat membudayakan hal seperti sekarang dilakukan. Bahwa, Alquran itu bukan dibaca di masjid saja, dimana saja bisa. Hanya saja, itu tidak boleh ditempat dilarang,” katanya.
Faktanya ini sambung Diana, di Maroko dan Mesir orang – orang di sana sudah terbiasa membaca Alquran. Artinya, itu dimanapun di tempat yang sesuai bisa untuk membaca Alquran. Karena sebut dia, yang utama itu mensyiarkan agama Islam tentunya pada tempatnya.
Sebelumnya diberitakan, ribuan masyarakat Riau beramai – ramai mengikuti kegiatan Riau Mengaji yang dipusatian di sepanjang Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Ahad (17/4/2022) pagi.
Kegiatan tersebut terlaksana atas kerjasama Badan Wakaf Alquran (BWA) dengan Riau mengaji. Terpantau dalam kegiatan tersebut juga panitia membagikan ribuan Alquran kepada peserta.
Tampak hadir beberapa tokoh masyarakat Riau, antara lain ketua panitia, dr Diana Tabrani, anggota DPR RI, Achmad, Anggota DPRD Riau, Septina Primawati, ustaz Saidul Amin, Fauzi Kadir, dan beberapa tokoh lainnya. **Rul