DERAKPOST.COM – Diketahui sekarang ini, Reza Fahlevi dicopot dari jabatanya Kepala Dinas Perkimtan Dumai. Pencopotan yang dilakukan itu diduga erat kaitannya dengan isu Pilkada Dumai pada September 2024.
Karena, beredar kabar bahwa Reza Fahlevi ini akan bakal ikut bertarung sebagai calon walikota yang tentunya melawan petahana Faisal. “Ya, surat itu saya terima tanggal 2 Januari 2023. Namun tanpa disertai Berita Acara Pemeriksaan,” ungkap Reza Fahlevi kepada wartawan.
Diketahui terangnya, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sudah menerbitkan surat rekomendasi itu tertanggal 15 Desember 2023 tentang pencopotan dirinya sebagai Kepala Dinas Perkimtan Kota Dumai. Hal itu, kabarnya ditindaklanjuti Sekda Dumai selaku Ketua Tim Pemeriksaan pelanggaran ASN.
” Surat itu saya terima tanggal 2 Januari 2023. Namun tanpa disertai Berita Acara Pemeriksaan. Saya tidak mempersoalkan pencopotan itu, karena bagi saya jabatan cuma amanah. Hanya saja tentu mesti dilakukan dengan cara-cara yang baik,” ujar Reza Fahlepi.
Keputusan Nonjob diterima Reza Fahlepi itu dianggap menyalahi aturan karena sesuai UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS mengatur bahwa kepala daerah dilarang mengganti pejabat selama dua tahun terhitung sejak pelantikan.
Terkait pemecatan atau pencopotan itu, ungkap salah seorang sumber media ini yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, bahwa dalam hal ini sangat jelas mengangkangi aturan yang berlaku di tanah air Indonesia.
“Inikan jelas aturanya. Maka, Sekda telah mengangkangi aturan yang ada. Kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi (Kepala OPD) itu telah melanggar pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan bahkan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan,” ujarnya.
Sementara itu dikonfirmasi Sekda Dumai Indra Gunawan, menyampaikan terkait hal pencopotan Reza Fahlepi, ST dari jabatan Kepala Dinas Perkimtan sudah mengacu pada aturan berlaku dan juga telah melalui sejumlah tahapan pemeriksaan.
“Bukti-bukti dan keterangan dikumpulkan dari sejumlah saksi sudah kita bahas dan diteruskan ke KASN. Selanjutnya itu terbit rekomendasi yang dikirimkan KASN untuk pencopotan Reza Fahlepi dari jabatannya karena selaku ASN dinilai telah melanggar aturan,” ujar Sekda.
Selaku Ketua Tim Pemeriksaan, Indra ini menegaskan selama proses dilakukan itu tidak ada intervensi dari pihak manapun. Motivasi murni dalam rangka penegakan aturan. Terutama menyangkut larangan ASN untuk berpolitik dan serta kewajiban melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik.
“Kami hanya menindaklanjuti laporan yang masuk terkait bakal majunya Reza Fahlepi pada Pilkada Dumai mendatang. Sejumlah saksi yang sudah dimintai keterangan juga membenarkan hal demikian itu. Selain itu, absensi (Reza Fahlepi) juga sudah menjadi catatan kami,” ungkap Indra.
Menyikapi tudingan yang menyebutkan dirinya sudah mengangkangi aturan ASN, Sekda Indra Gunawan mengaku tidak perlu menanggapinya. Karena pihaknya selaku Ketua Tim Pemeriksaan hanya melaksana tugas sesuai amanah yang diberikan. Dan semua sudah melalui tahapan dan bahkan mekanisme yang berlaku.
Untuk diketahui. Sebelumnya bakal kena depaknya Reza Fahlepi dari jabatannya itu sudah diprediksi banyak pihak sejak jauh hari. Pasalnya ini santer terdengar, dirinya (Reza Fahlevi) tengah mempersiapkan diri maju di Pilkada Dumai mendatang.
Tidak hanya itu, belakangan dirinya juga aktif menggelar kegiatan yang melibatkan banyak orang. Bahkan itu sempat muncul istilah, Reza Fahlepi terlalu berani dengan menantang matahari. Sebab saat itu yang diketahui masih menjadi kepala OPD.
Kendati demikian, dalam beberapa kali itu Reza Fahlepi ini selalu membantah asumsi menyebutkan dirinya bakal maju di Pillkada Dumai. Termasuk soal ada kabar retaknya hubungannya dengan walikota.
“Hubungan kami baik baik saja dan tidak ada masalah, apalagi beliau adalah atasan di pemerintahan, jadi tidak mungkin saya melawan. Siapapun yang mau maju pada Pilkada nanti, itu hak setiap warga negara. Yang jelas saat ini saya mau fokus bekerja menyukseskan program pemerintah,” ujar Reza Fahlepi beberapa waktu lalu. (Fzi)