DERAKPOST.COM – Rektor dari nstitut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I) Dr. Muhammad Syafi’i menilai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tak ada faedahnya.
“Sampai saat ini, sektor perkebunan merupakan sektor yang paling dominan dalam meningkatkan pendapatan bagi pemerintah. Apalagi Provinsi Riau yang punya hamparan kebun sawit terluas di Indonesia,” katanya.
Namun sambungya, para pekerja atau petani perkebunan sawit yang ada di Riau terkesan kurang diperhatikan. Padahal para petani sawit yang berjasa bagi negara ini. Karena dari sektor ini yang banyak memberi masukan devisa bagi negara.
Rektor ini mengatakan, petani dan pekerja dari sektor ini masih belum tersentuh pembangunan, baik pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun pembangunan infrastruktur lainnya.
“Ini bisa dilihat dari jumlah anak petani khususnya di Riau pendidikan dibantu dari sektor ini baik tingkat dasar hingga perguruan tinggi, masih sangat minim dan tak terukur. Bahkan informasi yang kita dapatkan ada indikasi bantuan untuk pendidikan itu hanya sebatas kelompok tertentu,” katanya.
Selain itu sambungnya, bahkan tidak ada memperdulikan perguruan tinggi yang ada di Riau ini. Apalagi jika dilihat dari sarana prasarana lebih tak nampak lagi. Terlihat dari akses jalan yang ada di perkebunan, tak dirawat.
Maka katanya, keberadaan BPDPKS itu seyogyanya atau sebaiknya pemerintah harus evaluasi dan kalau tidak manfaat maka bubarkan saja. “Mereka bekerja diamanahkan. Untuk bekerja melayani dan memprogramkan kepedulian pada masyarakat perkebunan penyumbang pendapatan bagi negara,” katanya. **Rul