Produk Air Kemasan AQUA Berasal dari Sumur Bor, Walhi Nilai Pemerintah Itu Seolah Berdrama

DERAKPOST.COM – Viralnya video, bahkan pemberitaanya Inspeksi Mendadak (Sidak) dilakukan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, di pabrik air minum kemasan merek AQUA ini semakin memanas. Pasalnya, disaat Sidak itu terungkap bahan baku air di pabrik yang berada di Subang ini gunakan sumur bor.

Menyikapi ini, publik masih terus bicarakan sumber air AQUA yang bukan berasal mata air pegunungan, seperti iklan yang dipublis ke publik. Padahal, sebagaimana temuanya Sidak oleh Dedi Mulyadi, terhadap PT Tirta Investama Subang tersebut. Dalam agenda Sidak itu, Dedi Mulyadi terkejut lantarannya
bahan baku air, yaitu sumur bor kedalaman  100-130 meter.

Dari temuan Gubernur Jabar itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) justru menilai aneh. Pengambilan air dari dalam tanah menggunakan sumur bor. Dikarena, menurutnya itu bukanlah hal baru, bahkan sudah terjadi sejak lama. “Ini aneh sekali seolah-olah pemerintah itu baru tahu, kan sudah lama itu,” ujar Dwi Saung menjawab dari wartawan.

Manajer Kampanye Energi dan Perkotaan Eksekutif Nasional WALHI ini mengatakan, soal izin artesis perusahaan tersebut pasti diterbitkanya pemerintah setempat. Dalam hal perizinan tersebut, katanya, tentu pihak perusahaan ada mengeluarkan uang untuk pemerintah didalam pengeboran. Maka ini bentuk drama.

“Bayar juga mereka, kan ada yang namanya pajak air tanah, itu ke Pemda. Bikin drama aja seolah-olah nggak tahu,” ucapnya yang menyikapi pemberitaan. Dikutip dari laman Inilah, Dwi Saung mengatakan, terkait atas masalah ini pihaknya tetap menolak sudah dilakukan oleh perusahaan air mineral yang menyedot air.

Sebab diakuinya, bahwasa hampir semua perusahaan air mineral ataupun kemasan mengambil air dari dalam tanah. Dikarena hampir tidak ada yang tidak mengambil air tanah dalam itu, bahkan tidak mengolah air permukaan. Maka dari awal WALHI ini juga telah memprotes privatisasi air dengan hal seperti demikian.  (Dairul)

airAquaborsumurWALHI
Comments (0)
Add Comment