Poktan Tunas Unggul di Bengkalis Merasa Takut dan Resah Diintimidasi, Bibit Sawit Terancam

 

DERAKPOST.COM – Beberapa hari terakhir, Kelompok Tani (Poktan) Tunas Unggul Desa Tameran, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau merasa resah karena mengaku diintimidasi dan menerima tekanan-tekanan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Meskipun usaha yang dilakoni bergerak dibidang usaha pembesaran atau pendederan bibit sawit mengantongi legalitas jelas dan bersertifikat serta selalu membayar pajak kepada pemerintah.

Poktan ini telah berkomitmen untuk tidak menjual sawit tanpa sertifikat, sejalan dengan aturan yang berlaku. Tindakan mereka ini telah membantu banyak masyarakat setempat dengan menyediakan bibit sawit yang bersertifikat.

“Kita tidak pernah menjual sawit yang tidak bersertifikat. Setiap pohon bibit yang terjual juga dibayar pajaknya,” ungkap Juanda, Ketua Poktan Tunas Unggul didampingi beberapa pengurus kepada sejumlah awak media di lokasi pembibitan, Jumat (13/10/2023).

Juanda merasa risau dan ketakutan dengan datangnya pihak-pihak yang mengancam Poktan binaan dan bimbingan Hj. Farida, Anggota DPRD Provinsi Riau tersebut.

Semakin merasa terancam dan Poktan ini berpikir untuk menutup usaha. Mereka merasa seperti menjual barang terlarang meskipun mereka telah menjalankan usaha dengan legalitas yang jelas dan dilindungi oleh undang-undang.

“Kita melayani penjualan biar satu batangpun untuk masyarakat. Apa iya kami harus tutup kegiatan usaha ini karena banyak tekanan- tekanan. Lucu kalau kelompok bisa maju tidak malah didukung dan disejahterakan tapi malah banyak pihak yang sengaja ingin mengintimidasi,” keluhnya.

Keberadaan Poktan Tunas Unggul Bengkalis ini berusaha pembibitan sawit bersertifikat sejak 2021 silam. Setidaknya menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 30 orang warga tempatan. Usaha pembibitan ini, kata dia, modalnya secara mandiri dari para anggota kelompok. **Usm/Rul

 

BengkalisPoktanSawittunas
Comments (0)
Add Comment