DERAKPOST.COM – Wakil Ketua PGRI Riau Dr Arden Simeru mengatakan, hal saat ini mendeteksi hampir ribuan guru non ASN belum terdata. Padahal batas waktu pendataan itu sudah berakhir 30 September lalu.
“Pasca pendataan non ASN, kita mendapat laporan seperti di Indragiri Hilir tidak kurang dari 900 guru dan tenaga didik yang belum buat akun dan tak keluar dalam daftar prafinalisasi non ASN di aplikasi yang dibuat pemerintah,” sebut Wakil Ketua PGRI Riau, Dr Arden Simeru, Rabu (12/10/2022).
Arden Simeru mengatakan harusnya teknologi mempermudah dengan jangkauan luas. Sehingga pendataan lebih akurat dan mudah.
“Saat ini kita masih menunggu saja dari BKN untuk membuka aplikasinya supaya yang belum lengkap datanya dan yang belum dapat melakukan pengisian datanya. Tetapi sampai hari ini belum ada informasi lagi, maka banyak guru di daerah resah,” ujarnya.
Pihaknya tak mau guru di Riau dirugikan hanya karena sistem teknologi yang tidak bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Pihaknya meminta Kemenpan-RB atau BKN untuk segera memberikan kejelasan dan juga kembali membuka lagi aplikasi tersebut.
“Tambah batas waktunya. Karena di Riau terdeteksi ada ribuan yang belum masuk data non ASN tersebut sehingga dapat merugikan guru-guru di sini,” sebut Arden Simeru. **Fbs