DERAKPOT.COM – Petani kelapa di Inhil kian sulit penghasilannya akibat harga yang turun. Beban hidup ini kian berat. Pasalnya petani kelapa di Kecamatan Reteh dan Keritang menjerit harga kelapa juga pinang terus turun.
Padahal mayoritas warga di menggantungkan hidupnya dari hasil kebun kelapa. Saat harga kebun terjun bebas seperti yang terjadi sekarang, warga makin sulit perekonomiannya.
Dikutip dari mediacenter.riau.go.id, harga kelapa di Kecamatan Reteh dan Keritang cuma berkisar Rp 700 per butirnya. Harga ini terjun bebas, sebab sebelumnya kelapa sempat dihargai Rp2.600 per butir nya.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli membenarkan hal itu. Bahkan kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan ini.
“Memang harga pinang dan kelapa saat ini tren nya turun. Harga kopra itu tanggal 12 sampai 18 september dari Rp 5.600 per kilo turun menjadi Rp. 5.350 per kilo,” kata Zulfadli, Jumat (30/9/2022) seraya menyebut harga kopra ini diprediksi akan terus menurun hingga beberapa hari kedepan.
Mungkin dalam minggu ini turun lagi, katanya, karena lihat trennya untuk harga kopra memang terus turun,” ujarnya. Namun menurut Zulfadli kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Harga kopra diprediksi akan mengalami kenaikan lagi.
Katanya, untuk harga pinang mengalami penurunan dikit, dibandingkan minggu kemarin, tapi tak signifikan penurunan.
Zulfadli meungkapkan, penurunan harga pinang dan kelapa ini disinyalir akibat banyaknya pasokan hasil panen yang masuk ke pabrik. Sehingga hukum pasar pun berlaku.
Sementara saat disinggung terkait harga kelapa dan pinang di Inhil yang turun dratis , Zulfadli mengungkapkan, kemungkinan kondisi tersebut disebabkan karena kondisi wilayah yang terpencil dan akses keluar masuknya sulit. Sehingga harga murah karena ongkos transportasinya mahal. **Rul