DERAKPOST.COM – Permasalahan dunia pendidikan, dari tahun ke tahun tidak ada pernah lepas dari persoalan. Terlebih lagi pada tiap tahun ajaran baru, dimana terus saja menjadi ajang pihak sekolah maupun instansi dinas terkait.
Seyogyanya, keberadaan dunia pendidikan berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bagi anak bangsa selaku generasi bangsa. Tapi hal demikian, pihak sekolah itu selalu menjadikan pendidikan sebagai ajang atau tempat mengais rezeki secara tak diridhoi. Sebab terus menjadi keluhan orangtua.
Dunia pendidikan itu seyogyanya sebagai tempat menimba ilmu . Namun dari tahun ke tahun sampai saat ini dunia pendidikan diduga beralih fungsi menjadi ajang bisnis bagi sekolah maupun dinas pendidikan. Ini sebagaimana halnya data dihimpun media investigasi lapangan beberapa sekolah.
Investigasi itu, baik SDN maupun SMPN di Pekanbaru. Yakni harga seragam sekolah siswa/i didik baru tersebut diketahui yang telah menetapkan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru yang melalui rapat MKKS dengan komite. Artinya, didalam hal penetapan harga ada keterlibatan Disdik.
Namun, dalam penetapan harga seragam sekolah tersebut yang disebut-sebut juga ada keterlibatannya pihak Disdik tersebut. Ternyata malah meraup keuntungan yang fantastis, dan diduga setiap sekolah SDN maupun SMPN se Pekanbaru memberikan keuntungan sekian persen pada Disdik.
Bahkan bukan hanya hal seragam sekolah. namun ada penjualan buku LKS pun bebas diperjual belikanya sekolah dengan modus penjualan itu melalui percetakan maupun fotocopy berdekatan dengan sekolah. Dan kuat dugaan keuntungan dari penjualannya buku LKS tersebut disetorkan ke Disdik.
Terkait hal kedua dugaan tersebut, diminta tanggapan Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal, baik dikirim pesan singkat, tak ada memberi jawaban. Dicoba konfirmasi pada Asbullah selaku Ketua MKKS SMP, didalam hal ini membantah adanya praduga seperti yang dipertanyakan oleh awak media. (Dairul)