DERAKPOST.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan PT Pertamina telah menyepakati jatah Participating Interest (PI) sebesar 10 persen dari Blok Rokan untuk Provinsi Riau. Gubernur Syamsuar optimis bahwa PI itu, cair Juni kemarin. Namun hingga kini belum jelas.
DPRD Riau bahkan sudah menggelar rapat Badan Musyawarah (Banmus) untuk mempertanyakan PI tersebut namun tetap belum ada kepastian yang diberikan. “Janjinya PI 10 persen Juni, itu media juga muat (beritanya). Sampai sekarang kita belum dapat kejelasanya,” kata Ade Hartati.
Anggota DPRD Riau dari Fraksi PAN ini mengatakan, pihaknya khawatir bahwa PI 10 persen itu hanya janji manis yang setelah PT Pertamina mengambil alih dan mengelola sepenuhnya Blok Rokan yang merupakan kawasan penghasil minyak nomor dua terbesar di Indonesia itu.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto, menyebut bahwa memang ada polemik terkait PI tersebut. Dimana, awal mulanya polemik itu ada dua versi. Versi pertama bahwa awalnya memang gubernur sangat optimis PI ini clear dan bisa cair pada bulan Juni. Yang, karena memang sebelumnya pihak BUMD Riau Petroleum menyampaikan itu demikian. Yakni tinggal sedikit lagi bisa MoU, bisa clear.
Namun, lanjut Hardianto, optimisme itu berubah pada saat rapat Panitia Khusus (Pansus) LKPJ beberapa waktu lalu. Hal itu, bahwa PI masih panjang ceritanya sehingga bisa-bisa nanti menimbulkan polemik tidak akan cair secepat sesuai yang diharapkan.
Kabar baik kemudian disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Riau, Markarius Anwar, mengatakan proses pencairan PI 10 persen dari Blok Rokan sudah masuk fase akhir dan menunggu tandatangan dari Kementerian ESDM. Dia menyebut bahwa sebelumnya Komisi III telah ada mengadakan rapat bersama Bapenda, BPKAD, dan Biro Ekonomi Pemprov Riau membahas perihal pendapatan daerah.
Dari hasil rapat tersebut, dia mengaku masih optimis Riau akan mendapatkan bagian. “Mudah-mudahan segera cair. Evaluasi sebelumnya, tahapan sudah memasuki fase akhir. Tinggal halnya penandatanganan oleh Kementerian ESDM. Cuma sampai sekarang nggak maju-maju. Apa persoalannya itu yang perlu kita tahu,” kata Markarius.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya. Gubri Syamsuar mengatakan bahwa PI 10 persen yang akan diterima Provinsi Riau mencapai Rp800 miliar. Tapi dalam hal ini, Markarius mengaku tidak tahu darimana gubernur mendapatkan angka tersebut, sebab jumlahnya itu berbeda dengan dibahas dengan DPRD Riau.
“Dipembahasan DPRD Riau itu, Rp400 miliar. Jadi (kalau Rp800 miliar) naik banyak. Kami optimisnya di angka Rp400 miliar sampai dengan Rp500 miliar. Statement Rp800 miliar Pak Gubernur sangat yakin bisa cair dalam tahun ini. Artinya ada optimisme beliau. Mudah-mudahan sesuai yang beliau sampaikan,” pungkasnya. **Rul