DERAKPOST.COM – Diketahui sebelumnya, ada kabar UD Sentosa Seal, melakukan hal penahanan ijazah dan bahkan pemotongan gaji karyawan. Itu disikapi Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dengan cara mendatangi perusahaan tersebut.
Namun itu, tak dihargai pihak perusahaan dengan tak meizinkan masuk. Bahkan, hal parahnya lagi saat Wamenaker Immanuel Ebenezer pun sempat tak dibukakan pintu saat sidak ke UD Sentoso Seal yang berada
di daerah Jalan Margomulyo 44, Kompleks Pergudangan Suri Mulia Permai, Blok H-14, Surabaya.
Kedatangan dari Wamenaker inipun sesuai informasi didapatkan, yakni setelah dengar kabar ada Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ditolak atau tak dibenarkan masuk didalam lokasi perusahaan, ketika Sidak menyikapi laporan dari pekerja/karyawan yang ijazah ditahan pihaknya manajemen perusahaan hingga kini.
Dikutip dari detik. Hal yang serupa, juga dialami Wamenaker Immanuel Ebenezer, diketika mendatangi perusahaan UD Sentoso Seal. Noel sapaan akrab Wamenaker didampingi Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dan kepolisian. Dia tiba di gerbang utama gudang UD Sentoso Seal itu pukul 11.34 WIB. Ternyata pintunya ditutup dan digembok.
Yang akhirnya itu, Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Kompol Ari Bayu Aji minta seseorang di dalam bangunan membuka pintu gerbang tetapi tak segera direspons. Lalu ada seseorang yang memanggil dan meminta rombongan Wamenaker masuk lewat pintu kecil ada disamping gerbang utama. Namun wartawan tidak boleh ikut masuk bersama rombongan tersebut.
Baru sekitar pukul 13.00 WIB, Noel dengan rombongan yang mendampinginya keluar dari bangunan tersebut. Setelah sidak itu, Noel menyampaikan betapa negara tidak dihargai pihak perusahaan peenyedia suku cadang kendaraan bermotor itu. Dirinya hampir saja mengalami hal yang sempat dialami Wawali Armuji itu beberapa waktu lalu.
Noel tak menyangka, dirinya juga hampir saja mengalami apa yang dialami Armuji. Dia merasa tidak dihargai. Padahal dirinya sebagai Wamenaker, turun untuk melihat langsung terkait ada masalah penahanan ijazah oleh perusahaan. “Saya pikir itu Pak Wakil Walikota saja tidak dihargai, ternyata saya juga tidak dihargai. Nah, ini pelajaran untuk perusahaan lain,” kata Noel.
Katanya, jangan pernah itu menahan yang namanya ijazah. Itukan jelas pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum itu, tak boleh ditoleransi, apalagi era pemerintahan Pak Prabowo ini. Enggak boleh ada hal-hal begitu. Ya namanya menyakiti hati rakyat itu enggak boleh. Jadi, apa yang dilakukan Pak Wawali ini sudah benar dan tepat. Negara hadir,” ujarnya. (Dairul)