DERAKPOST.COM – Kepolisian tercoreng yang karena ulah oknum Kombespol SHB, menjanjikan dapat membantu anak Basri pada saat rekrutmen masuk TNI dan Polri. Dengan minta dana sebesar Rp800 jutaan. Tetapi, hingga saat ini belum juga menjadi anggota Polri.
Dikarena tak ada kejelasan, maka hal itu disikapi Basri dengan melaporkan oknum Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau (saat ini sudah pensiun, red) tersebut dengan dugaan penipuan. Laporan secara resmi disampaikan pada Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Riau.
Yakni dengan indikasi dugaanya penipuan oleh salah seorang oknum Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau. Maka kini,
laporan resmi Basri terkat indikasi adanya penipuan oleh SHB ke Propam Polda Riau.
Tapi saat sekarang sudah ada balasannya surat tersebut langsung pada Basri.
“Memang saat ini, telah ada balasan surat Polda Riau telah membalas surat laporan kami laporkan tersebut. Dimana isi, surat balasan itu hanya menyatakan hal segera akan ditindaklanjuti. Polda Riau ini, hanya
menyampaikan surat balasan itu tanggal 31 Oktober yang lalu,” ungkap Basri.
“Laporan saya sudah di balas oleh Polda Riau tapi sampai sekarang masih menunggu kejelasan mengenai laporan penggelapan uang saya oleh SHB itu. Saya berharap kepada pak Kapolda Riau untuk bisa memberi sanksi kepada Kepala SPN Polda Riau ini, sehingga uang saya dapat dibayarkan, ” katanya, dikutip dari media vokalonline.
Basri menyebutkan, uang tersebut diberikannya melalui transaksi bank ke rekening istri Kepala SPN Polda Riau tersebut. “Ada juga uang yang di jemputnya langsung ke rumah saya di Duri, Kabupaten Bengkalis. Buktinya lengkap sama saya,” sambung Basri.
Dijelaskannya, karena anaknya tidak lulus juga, oknum Kombes Polisi tersebut berjanji akan memulangkan uang yang telah diambil dia dan istrinya.
Sejauh ini, sambung Basri, uang Rp800 juta itu, sudah dikembalikan sebanyak Rp50 juta oleh Oknum Kombes tersebut, sisanya, masih dijanji-janjikan.
Basri menceritakan, dia ingin menjadikan anaknya anggota Polri berawal dari pertemuannya di rumah seorang kerabat di Desa Batin Salopan, Sidomulyo, Duri, Bengkalis.
“Saat itu saya ditawari oleh kerabat untuk menjadikan anak saya polisi melalui temannya, Kepala SPN Riau, Kombes Polisi SHB. Setelah itulah oknum Kepala SPN minta uang kepada saya dengan jumlah yang bervariasi sejak saya dikenalkan dengannya,” ujar Basri.
Di tempat terpisah, Kepala SPN Polda Riau, yang dihubungi media ini mengatakan, ini adalah persoalan keluarga dan segera akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan pula. “Kita akan selesaikan secara baik-baik, apapula dilaporkan ke Polda Riau,” katanya. (Rilis)