M Job Kurniawan: Disdik Riau akan Bangun 18 SMA/SMK Negeri Baru

 

DERAKPOST.COM – Tahun depan atau tahun anggaran 2023, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pendidikan (Disdik), akan membangun sebanyak 18 Unit Sekolah Baru (USB) SMA dan SMK Negeri.

Demikian disampaikan Plt Kepala Disdik Provinsi Riau, M Job Kurniawan kepada wartawan, Rabu (14/12/2022). Disebut dia, bahwa pembangunan 18 USB SMA/SMK Negeri upaya mengurai persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang tiap tahunnya terus jadi polemik.

“Disdik Riau akan membangun 18 USB di seluruh Riau, dengan rincian 14 USB SMA dan 4 USB SMK Negeri. Diketahui, pembangunan itu dalam rangka upaya mengurangi bebanya PPBD SMA/SMK Negeri di Provinsi Riau. Yang terbanyak nanti di Kota Pekanbaru,” ungkapnya.

Karena sebagaimana diketahui, ungkap Job Kurniawan, di Kota Pekanbaru yang cukup banyak kekurangan ruangan saat PPDB SMA/SMK. Makanya tahun depan akan bangun tiga unit SMA. Sedangkan, USB di wilayah kabupaten/kota lainnya akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Kesempatan itu Job Kurniawan merinci rencana pembangunannya dari 18 USB SMA/SMK Negeri yang akan dibangun pada tahun 2023. Dantaranya SMAN 17 Jalan Parit Indah Pekanbaru, SMAN 18 Jalan Delima Pekanbaru, dan SMAN 19 Jalan Fajar Pekanbaru.

Di Inhu ada SMAN 1 Batang Peranap, SMAN 2 Batang Cenaku, SMAN 2 Batang Gansal. Di Siak ada SMAN 3 Minas. Di Inhil itu dibangun SMAN Kemuning. Di Rohil itu dibangun SMAN 3 Kubu, SMAN 4 Bangko, SMAN 3 Rimba Melintang. Di Rohul dibangun SMAN IV Koto Rohul. Di Bengkalis akan dibangun SMAN 2 Mandau. Kemudian di Dumai dibangun SMAN 8.

Sementara sebut Job Kurniawan, untuk USB SMK ada 4 unit dibangun. Dimana berada SMKN 4 Rambah Rohul, SMKN 2 Kandis Siak, SMKN 2 Rupat Bengkalis, dan SMKN 4 Mandau Bengkalis. “Selain USB, Disdik Riau juga akan membangun Ruang Kelas Baru (RKB) pada sejumlah SMA/SMK se-Riau,” katanya.

Karena itu, sambungnya, dengan nanti dibangun USB dan ruang kelas baru itu diharapkan dapat mengurangi masalah dalam hal penerimaan siswa baru yang diketahui sejak diterap sistem zonasi ini terus menjadi polemik. Khususnya pada Kota Pekanbaru jumlah siswa tamanan SMP/MTs sederajat, bahkan swasta itu tidak sebanding daya tampung siswa. **Rul

barudisdikRiau
Comments (0)
Add Comment