DERAKPOST.COM – KONI Riau megelar rapat bersama PB Porprov Riau, hal itu pasca tidak disetujuinya APBD-P daerah Kabupaten Kuansing 2022. Sehingga ini berimbas terhadap pelaksanaan agenda Porprov Riau X di Kabupaten Kuansing.
Wakil Ketua III KONI Riau, Khairul Fahmi mengatakan, bahwa dari awal pihaknya telah menyampaikan opsi-opsi kepada PB Porprov Riau terkait dengan fasilitas pertandingan cabang olahraga. “Dalam hal ini, KONI Riau mengambil langkah dan opsi ke Panitia Besar (PB) Porprov Riau pelaksanaan agenda ini,” ujarnya.
Diungkapkan dia, apapun permasalahan di Kuansing, pelaksanaan Porprov Riau tetap dilaksanakan, karena anggarannya sudah tersedia, dari dana bantuan keuangan Pemprov Riau, sebesar Rp15 miliar untuk Kuansing, dan Rp10 Miliar dihibahkan ke KONI Riau.
“Kami sudah mengadakan rapat pimpinan KONI, di mana ada beberapa poin. Pertama Porprov Riau wajib terlaksana apapun kondisinya. Karena menurut hemat kita di KONI tidak ada masalah yang signifikan untuk pelaksanaan Porprov,” ujar Khairul Fahmi.
Yang kedua, katanya, terkait dengan beberapa fasilitas sarana yang belum selesai di Kuansing. Maka, Pemerintah Kabupaten Kuansing harus melakukan pergeseran anggaran. Data terakhir itu saat ditinjau ada 15 cabor sarana masih perlu penambahan di APBD-P. Artinya, harus ada pergeseran anggaran.
Dijelaskan Fahmi, jika pada poin kedua tersebut tidak bisa terlaksana, setelah tidak adanya kata sepakat pengesahan KUA PPAS APBD-P Kuansing. Maka itu, PB Porprov bisa lakukan rasionalisasi terhadap kegiatan pelaksanaan Porprov, terutama bidang opening ceremony dan closing ceremony. Di mana dana untuk acara tersebut mencapai Rp3,5 Miliar.
“Kalau tidak bisa terlaksana pergeseran pada APBD-P, maka langkah lainnya itu
Bankeu Pemprov yang dikucurkan ke Kuansing. Disitu ada beberapa bidang di rasionalisasikan atau di harmonisasi. Contoh opening dan closing seremony itukan biayanya cukup besar, mungkin dibuat sederhana saja. Anggarannya di prioritas untuk menyelesaikan venue dulu,” katanya.
Lebih jauh dikatakan Fahmi, jika opsi pertama dan kedua itu juga tidak bisa terlaksanakan dengan baik oleh PB Porprov Riau, maka KONI Riau akan melaksanakan opsi yang ketiga, yakni pelaksanaan Porprov di Kabupaten Kuansing dilaksanakan hanya cabor yang siap, baik secara kepanitiaan, pelaksanaan maupun secara kesiapan venue.
“Cabor yang yang dilaksanakan di Kuansing cabor yang telah siap saja. Kalau datanya ada hanya 10 atau 15. Selebihnya laksanakan di Pekanbaru saja, karena di Pekanbaru venue-venue sudah ready. Dari data yang kita lihat, venue-venue beladiri semua sudah siap Pengprov cabor sudah siap laksanakan,” tegas Fahmi, seperti yang dilansir dari mcr.
Untuk diketahui, KONI Provinsi Riau telah beberapa kali mengadakan rapat koordinasi dengan PB Porprov, KONI Kabupaten Kota, bahkan terakhir dengan menghadirkan Sekdaprov Riau. Bahwa pelaksanaan Porprov tetap dilaksanakan di Kabupaten Kuansing.
Namun, akibat dari tidak disahkannya APBD Perubahan Kabupaten Kuansing, Plt Bupati Kuansing, meragukan akan terlaksananya Porprov di Kuansing. Karena pihaknya telah memamsukkan anggaran pelaksanaan Porprov Riau di APBD Perubahan yang mencapai Rp2 Miliar lebih. **Rul