Ketum Demokrat AHY Ingatkan Luhut Jangan Memanipulasi Suara Rakyat

JAKARTA, Derakpost.com- Mencuatnya pernyataan Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang sebagai dalil penundaan Pemilu 2024. Hal big data yang diklaim itu, sangat dikritik Ketua Umum (Ketum) Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY mempertanyakan keabsahanya big data dimiliki Luhut, karena bertentangan dengan sejumlah pada hasil survei yang menunjukkan data sebaliknya. Dia pun mengingatkan Luhut agar tak bermain-main dan memanipulasi suara rakyat.

“Rakyat yang mana? Big data? Katanya banyak sekali di jagat maya. Dicek dong harusnya, dari twitter, yang aktif cuma 10 ribuan artinya cuma 0,05 persen itu pun sekali lagi belum tentu pasti suara organik. Buzzer emang nggak bekerja?” kata dia.

Hal itu dipapar AHY disaat sampaikan arahannya di hadapan para kader usai prosesi dari pelantikan pengurus baru Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/22).

Ia mengatakan, mereka memanipulasi suara rakyat. Memanipulasi data serta informasi. Jangan mempermainkan itu suara rakyat. Lebih lanjut, AHY juga ada mempertanya halnya konstitusionalitas diklaim para pihak pengusulnya wacana penundaan itu melalui amandemen.

Dikutip dari cnnindonesia.AHY meyakini, meskipun UUD bukan kitab suci, namun wacana tersebut sudah mengkhianati reformasi dan demokrasi. Ia pun tegas menolak wacana tersebut sebab dinilai hanya direkayasa melanggengkan atas kekuasaan yang pada saat ini.

Diketahui sebelumnya, Luhut meklaim memiliki big data berisi percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung usulan penundaanya Pemilu 2024 dan masa jabatanya presiden diperpanjang.
Dari jumlah itu diantaranya yang diklaim merupakan para pemilih sejumlah partai PDIP, Gerindra, dan Demokrat. **Rul

AHYLuhutsuara
Comments (0)
Add Comment