DERAKPOST.COM – Beredar berita yang secara sepihak dan tak jelas, bahkan ini cenderung tendensius, itu menyudutkan dilansir media online. Pasalnya, diberita tersebut memojokkan Kepala SDN 110 Pekanbaru Gimin, S.Pd.I.
Hal itu diketahui judul pemberitaan yang dilansir salah satu media online, dengan judulnya Setiap Wartawan Konfirmasi Di Beberapa Sekolah Tentang LKS, Kepsek SDN 110 Pekanbaru juga Sibuk Hubungi Wartawan Yang Konfirmasi. Ditulis pada salah satu media online terbitan tanggal 20 Desember 2022.
Menyikapi isinya berita yang tedensius, bahkan tak jelas tersebut, Gimin, S.Pd.I selaku Kepsek SDN 110 ini mulai angkat bicara. Dia mengatakan, bahwa dituduh seperti yang ditulis dalam pemberitaan tersebut, jelas sangat tidak benar. Serta itu mengada-ngada, bahkan juga parah tidak profesional.
“Dari pemberitaan ditulis demikian tidak benar dan tidak jelas. Bahkan saya nilai itu pemberitaan tedensius. Seharusnya, informasi disampaikan di media, sesuai ketentuan yang bedasar. Bukan, dengan pemberitaan tedensius yang seperti hal tersebut,” katanya, Selasa (3/12/2022) di Pekanbaru.
Dijelaskan Gimin, komunikasi yang dia lakukan itu dengan rekan-rekan sesama Kepala SD se Pekanbaru, dan wartawan sesuai dengan kapasitas sebagai Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) di Pekanbaru. Itu sambungnya, yang harus bisa dipahami dengan benar sesuai dari kapasitas
“Jadi, bukan karena saya ini wartawan. Saya ini Kepala Sekolah sekaligus Ketua K3S Pekanbaru. Adapun itu, disebutkan saya orang media, memang betul. Saya selaku penasehat di beberapa media di Pekanbaru, tetapi saya bukan wartawan seperti dituduhkan,” terangnya Gimin..
Kesempatan itu Gimin juga mengatakan bahwa, pihaknya berkomunikasi bukan tanpa alasan, berangkat dari keresahan rekan-rekan Kepsek dikarena seringkali dihubungi oknum wartawan tidak jelas dengan modus ngorek-ngorek soal LKS dan ancaman berita itu yang merugikan pihak sekolah atau dunia pendidikan.
“Kawan-kawan Kepsek di Pekanbaru ini telah banyak yang resah. Sebab ulahnya atau seringkali pihak oknum wartawan menghubungi Kepsek dengan menuduh bermain LKS, Pungli dan lain-lain. Tetapi kebanyakan tuduhan yang tak berdasar. Sehingga ini buat resah,” katanya.
Sebab sambung Gimin, yakni si oknum wartawan itu menghubungi Kepsek se Kota Pekanbaru tersebut hanya dengan modal katanya-katanya aja. Tapi dengan tanpa ada bukti yang jelas. Namun, jika oknum wartawan punya bukti terkait itu (jual LKS atau lainya) valid. Maka, lapor saja ke instansi berwenang.
“Ada banyak ulah oknum wartawan itu yang menghubungi Kepsek. Bermodal katanya-katanya saja. Tetapi tanpa ada bukti yang jelas. Jika oknum wartawan itu punya bukti terkait itu (jual LKS atau lainya) valid. Maka sila laporkan saja ke instansi berwenang. Tak perlu itu halnya konfirmasi kebanyakan oknum ujungnya buat berita yang enggak-enggak,” terang Gimin.
Dikesempatan itu, Gimin menyayangkan hal yang ditulis dalam pemberitaan atas dirinya. Yakni praduga selaku Pelindung atau Penanggung Jawab Penjualan LKS di Pekanbaru. Itu sambungnya, merupa fitnah yang tak berdasar. Karena dirinya tidak ada urusan dengan penjualan LKS dan idak pernah memfasilitasi penerbit untuk menjual LKS ke sekolah.
Gimin didalam kesempatan itu tegaskan dan berpesan banyak topik-topik berita lain yang bisa dibuat atau ditulis, selain LKS. “Apa menariknya buat berita LKS ? Sekalipun benar itu ada oknum Kepsek yang bermain LKS, maka tak akan kaya juga karena itu. Jika memang ada bukti, silakan laporkan saja. Tak payah adanya konfirmasi. Sebab ujung-ujungnya terbit berita jelek tentang sekolah,” tutupnya. **Rul/Rls