KUANSING, Derakpost.com- Setakat ini, Ketua DPRD Kuansing Adam Sukarmis dinilai hanya untuk memikirkan egonya sendiri. Sehingga, kepemimimpinannya itu kerap kali menimbulkan polemik. Hal ini disampaikan oleh Aliansi Mahasiswa Kuansing.
Seperti pantauan wartawan, dihari Rabu (13/4/2022). Dimana adanya aksi demo Aliansi Mahasiswa Kuansing bertempat di depan Gedung DPRD. Kesempatan itu salah seorang orator, kalanganya aktivis mahasiswa, Boby Hariansyah menyebut sikap Ketua DPRD ini hanya memikirkan ego diri sendiri.
“Sebagaimana diketahui, sebelumnya ini ada perseteruan antara Ketua DPRD dan Plt Bupati Kuansing. Sehingga berakibat polemik dalam hal Rapat Paripurna. Kita menyayangkan ada polemik itu, disebab menjadi polemik seperti hal sekarang ini merugikan masyarakat Kuansing,” teriak Boby Hariansyah.
Aktivis mahasiswa UNIKS ini menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD, yang menyampaikan dalam orasinya, bahwa
dampak dari adanya perseteruan koalisi Sanjai dan Galamai tersebut, berbuntut panjang. Dengan penyampaianya Ketua DPRD Kuansing Adam SH MH, demikian sangat merugikan.
Boby Hariansyah mengatakan, dampak perseteruan koalisi Sanjai dan Galamai tersebut berbuntut panjang. Dengan ini, sambung dia, Ketua DPRD Kuansing itu hanya memikirkan egonya sendiri. Yang
penyampaiannya tersebut sangat dapat merugikan masyarakat setempat terkait statmen dipublish.
“Ketua DPRD Kuansing hanya mikirkan perutnya sendiri, tidak ada memikirkan masyarakat. Karena mereka terlahir dari keluarga kaya, sementara kita beda dari mereka Seharusnya, mereka itu jangan mempertontonkan koalisi ini, sehingga masyarakat terabaikan. Dan diharap ini tak terjadi,” ujarnya.
Lebih lanjut Boby Hariansyah menyebut, seharusnya Ketua DPRD sama anggota lainnya lebih mementingkan dan bahkan utamakan masyarakat. Tapi, hal ini kata dia, banyak dibandingkan egonya untuk tidak melaksanakan rapat didalam satu tahun kedepan. Maka, ini yang diprotes kalangan mahasiswa.
Kesempatan itu, Ketua DPRD Kuansing Adam Sukarmis mengatakan, bahwa ia mengeluarkan statemen itu atas dasar empat surat dari fraksi masuk lembaga DPRD ini, dengan menyatakan hal tidak akan ikut Paripurna. “Saya punya dasar empat fraksi menyatakan, bahwa tidak akan hadir,” ujarnya.
Dalam hal ini kata Adam Sukarmis, dari dasar empat fraksi menyatakan bahwa tak akan hadir di dalam rapat paripurna dengan mengirimkan surat. Maka, atas dasar itu dirinya keluarkan statemen ini. Artinya, jika diundang juga mereka tidak hadir dalam rapat di DPRD, jadi percuma tak akan korum juga.
Jadi solusinya, menurut Adam Sukarmis ini, kalau ingin paripurna dan rapat-rapat lainya dilaksanakanya setahun kedepan. Maka juga tergantung dari empat fraksi tersebut, dengan mengirimkan kembali surat menyatakan akan hadir. “Solusi ya empat fraksi itu bersurat kembali untuk hadir rapat,” katanya.
Diberitakan ini sebelumya, terjadi kisruh diantara ini Ketua DPRD Kuansing Adam Sukarmis, sama Plt Bupati Suhardiman Amby. Kali ini, Ketua DPRD Adam minta agar pihaknya Suhardiman Amby jangan membuat suasana tidak kondusif untuk daerah berjuluk Negeri Jalur ini. Karena, statmen meresahkan.
Dimana dikarena statemen Suhardiman Amby ke media, menyatakan, bahwa itu pernyataan disampaikan Kabag Hukum Sekretariat DPRD Almadi, tidak adanya klausul untuk paripurna ulang ini adalah pernyataan sesat. Juga diingatkan pada Muslim, Darmizar dan Musliadi. Karena, itu tak sesuai aturan.
Terkait pernyataan Plt Bupati Kuansing langsung ditanggapi serius Ketua DPRD Adam Sukarmis. Dia mengingatkan, Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby itu untuk tidak mencampuri urusan DPRD Kuansing. ‘Sebenarnya saya tidak mau mengomentar pernyataan Plt Bupati ini di media,” ungkapnya.
Adam Sukarmis, ketika ditemui Jumat (25/3/2022) di Teluk Kuatan, Kabupaten Kuansing menyebutkan, dikarena sudah menyangkut lembaga dan disampaikan lewat media, tentu menanggapi. Dalam hal ini, Adam sesalkan sikap dari pihak Suhardiman, karena menurutnya terlalu jauh ikut campur urusan internal DPRD Kuansing selama ini. **Rul/Rls