Ketika Korupsi Menambang, Rakyat yang Tenggelam

KASUS korupsi timah di PT Timah Tbk., ini membuat Indonesia heboh, karena kerugiannya yang besar membuat negara rugi hingga mencapai Rp 300 triliun, ini menjadi kasus besar dalam lima tahun terakhir. Para pejabat tinggi dan pengusaha di Bangka Belitung seenaknya memakai kekuasaan untuk ambil sumber daya alam, ini membuat jarak antargolongan menjadi semakin lebar, dan mengganggu keharmonisan masyarakat.

Kasus ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga sebagai bukti sistem bahwa sistem sosial gagal dalam menjaga keadilan. Disini saya akan membahas beberapa hal yaitu seperti bagaimana korupsi berdampak pada stratifikasi sosial, bagaimana penyalahgunaan kekuasaan ini bisa merusak sistem sosial, serta bagaimana perubahan pola interaksi masyarakat terjadi dan langkah apa yang bisa dilakukan untuk bisa memperbaikinya.

Korupsi timah ini banyak melibatkan para pejabat tinggi dan para pengusaha. Mereka mendapat banyak keuntungan besar dari tambang ilegal di Bangka Belitung. Mereka yang melakukan korupsi ini mempunyai kekayaan sangat besar. Sementara banyak warga itu kehilangan lahan, pekerjaan, dan akses ke sumber daya alam. Stratifikasi sosial disini kelihatan jelas. Golongan atas, seperti pejabat dan pengusaha, mereka itu menguasai tambang memakai kekuasaan. Sedangkan golongan bawah, seperti buruh tambang dan petani, terjebak di dalam kemiskinan.

Contohnya adalah, pada masyarakat Desa Penagan yang kehilangan lahannya karena tambang ilegal, yang juga terpaksa pindah ke kota, pergi tanpa membawa sepeser uang untuk hidup. Struktur sosial di Bangka Belitung, yang dulu sangat erat dengan gotong royong, dan sekarang menjadi ajang persaingan karena penuh ketimpangan.

Ketidaksetaraan semakin mempersulit generasi muda untuk naik ke jenjang sosial yang lebih tinggi. Akses mereka terhadap pendidikan yang berkualitas dan peluang kerja yang semakin terbatas, terutama bagi mereka tinggal di daerah pertambangan dan pedesaan. Di Bangka Belitung banyak anak-anak yang terpaksa putus sekolah setelah lulus SMP, karena keterbatasan ekonomi keluarga mereka.

Di sisi lain, kalangan elit dengan bangga menikmati hasil tambang yang seharusnya itu bisa kian meningkatkan kesejahteraan masyakarat agar lebih baik, tetapi mereka malah memakan duit itu untuk kesenangan pribadi. Dari yang terlihat, korupsi bukan hanya merugikan ekonomi, tetapi juga menghancurkan halnya struktur sosial, dan hancurkan masa muda anak bangsa.

Para koruptor memakai kekuasaan mereka mengabaikan aturan, seperti izin tambang, pajak, dan lainnya. Akibatnya, sistem sosial di masyarakat kacau, karena keadilan yang tadinya menjadi dasar sistem sosial telah hilang. Para warga dan masyarakat sudah tidak percaya lagi ini terhadap pemerintah, karena semestinya mereka melindungi hak masyarakat, tetapi nyatanya itu membuat masyarakat tidak percaya adalah mereka.

Korupsi timah bikin kerusakan lingkungan semakin parah. Contohnya seperti polusi air dan tanah, yang membuat kesehatan dan penghidupan warga menjadi tercemar. Bahkan, seperti sungai berada di Desa Air Gegas yang kotor, karena limbah tambang ini membuat usaha ikan dan tani warga itu mati. Masyarakat tidak hanya kehilangan penghasilan, tetapi juga terkena penyakit yang karena air dikonsumsi itu tidak layak untuk dikonsumsi.

Sistem sosial yang baik butuh keadilan dan kepercayaan, tetapi disini penyalahgunaan kekuasaan membuat sistem sosial penuh dengan rasa curiga, dan juga ketimpangan. Pemerintah daerah harusnya mempunyai tugas untuk mengawasi mereka malah ikut dalam korupsi. Bahkan, polisi serta orang yang seharusnya bisa dipercaya dan juga melindungi itu terkadang juga tidak berani untuk bertindak lebih.

Korupsi timah ini telah mengubah interaksi sosial di masyarakat. Dimana kerja sama antar warga, seperti di tambang tradisional atau tani, sekarang yang jadi konflik karena ketimpangan di ekonomi. Warga Bangka Belitung meluapkan amarah mereka hanya marah di media sosial. Mereka melakukan ini untuk menunjukkan kekesalan mereka terhadap negara dan dengan itu berharap meminta keadilan atas kerugian ekonomi dan lingkungan mereka tanggung.

Hukuman hanya sebentar, dengan kasus yang sangat merugikan, dan itu membuat masyarakat menjadi marah. Masyarakat merasa tidak adil karena para koruptor bisa terkena hukuman yang ringan, padahalkan mereka itu sangat merugikan. Sedangkan warga terkena dampak yang sangat besar seperti banjir, tanah rusak, dan kehilangan kerja. Interaksi sosial yang dulunya sangat rukun sekarang penuh dengan ketegangan, dengan banyaknya berdemo di jalanan dan kampanye di media sosial sebagai bentuk perlawanan. Bahkan, sesama masyarakat sendiri yang masih saling beradu argumen tentang menghadapi masalah.

Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, perubahan harus dengan segera dilakukan. Artinya, pemerintah harus transparan dan akuntabilitas mengelola sumber daya alam itu, menegaskan tentang antikorupsi, dan mengajak warga untuk saling mengawasi demi kepentingan bersama. Pemerintah juga bisa membuat aplikasi pengaduan kepada masyarakat dan menjamin privasi pelapor tetap terjaga. Karena banyak yang ingin melaporkan kasus korupsi, tapi takut akan ketidakadilan yang ada.

Selain itu, pemerintah juga bisa memberi edukasi kepada masyarakat akan atas hak masyarakat terhadap sumber daya alam. Dan juga memastikan alam dikelola untuk kesejahteraan bersama. Dengan ini, tentu bisa membuat ada interaksi sosial kembali rukun, kepercayaan antarwarga yang bisa kembali pulih, dan bahkan masyarakat bisa membangun keharmonisan yang lebih kuat dan adil.

Kasus korupsi timah ini juga menjadi bukti bahwa penyalahgunaan kekuasaan oleh para koruptor membuat stratifikasi sosial makin parah, rusaknya sistem sosial, dan mengubah interaksi masyarakat. Tadinya rukun menjadi penuh dengan konflik. Dan dampak dari kasus ini, tentunya membuat masyarakat Bangka Belitung itu menjadi susah. Kasus ini membuat ketimpangan antargolongan, lalu hilang keadilan, dan kerusakan lingkungan.

Jadi perubahan  hukum yang tegas, dan pemberdayaan ekonomi lokal bisa menjadi solusi untuk membuat masyarakat menjadi adil. Masyarakat juga harus aktif menuntut tanggung jawab dari pihak pemerintah dan perusahaan, agar sumber daya alam tidak dikuasi itu oleh orang orang jahat. Dengan komitmen nyata, Indonesia bisa bangun sistem sosial yang dukung kesejahteraan semua golongan, bikin harmoni sosial yang tahan lama dan masa depan menjadi lebih baik buat semua. -TERIMA KASIH –

Penulis: Alya Mukhbita NS

*Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya Malang, NIM 255120307111126

korupsimenanbangrakyattenggelam
Comments (0)
Add Comment