Kampus Penyelenggara Beasiswa Sawit dan Kuota Bertambah, APMI Ingatkan Hal Komitmen 

DERAKPOST.COM – Beasiswa bagi putra – putri terbaik di Indonesia, bisa mendapat beasiswa. Salah satunya disaat sekarang Beasiswa Sawit 2025, yang diperuntukan jenjang Diploma I, II, III, IV dan Strata I (S1) bagi mahasiswa.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Planters Muda Indonesia (APMI) Muhammad Nur Fadillah menyebut, ada ini  penambahan jumlah atau kuota Beasiswa Sawit 2025 dan perguruan tinggi. “Di tahun ini, jumlah penerima sebanyak 4.000 orang (dengan kriteria tertentu), sementara pada tahun lalu hanya 3.000 orang,” sebutnya.

Sejumlah 4.000 penerima Beasiswa Sawit yang lolos seleksi itu, akan melaksanakan pendidikan di 41 perguruan tinggi tersebar dibeberapa wilayah di Indonesia, yang dari jenjang Diploma I hingga pada Strata I (S1) dengan berbagai program studi (94 prodi),” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi media ini.

Dikutip dari sawitindonesia.com. Disebut dia, dengan masih bertambahnya jumlah perguruan tinggi (kampusnya) dan bahkan meningkatnya jumlah penerima Beasiswa Sawit di tahun 2025, tentunya memperluas kesempatan bagi generasi muda untuk hal mengakses pendidikan ini berbasis industri sawit.

“Kami menyambut baik ada penambahan kampus penyelenggara dan peningkatan kuota penerima Beasiswa Sawit tahun ini. Ini langkah konkret dari pemerintah untuk memperluas pemerataan akses pendidikan dalam hal mendukung sektor sawit, dari Sabang sampai Merauke,” jelas Fadil.

Lebih lanjut, dia mengatakan peningkatan hal jumlah kampus dan kuota mahasiswa menunjukkan komitmen kuat dalam halnya memperkuat pada regenerasi sumber daya manusia perkebunan rakyat. Namun sebut dia, APMI tentu juga mengingatkan bahwa pertumbuhan harus dibarengi pula dengan perhatian serius kualitas penyelenggaraan pendidikan.

“Yang perlu menjadi catatan bersama itu, adalah bagaimana memastikanya setiap perguruan tinggi penyelenggara tersebut  benar-benar memiliki komitmen dan serta kesiapan memberi pelayanan pendidikan yang baik kepada mahasiswa penerima (Beasiswa Sawit),” tegas Fadil ini dengan penuh semangat.

APMI sebagai organisasi yang lahir bukan dari struktur formal, melainkan kesadaran kolektif anak muda perkebunan yang ingin itu berbuat lebih untuk perkebunan rakyat. Maka, APMI mendorong agar pemerintah terkait dan bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) melakukan pembinaan intensif kepada kampus penyelenggara.

“Selain itu, kami ini berharap keberhasilan program Perkebunan (BPDP) melakukan pembinaan intensif kepada pihak kampus penyelenggara. Pembinaan inikan penting untuk hal memastikan program beasiswa sawit tidak hanya berhasil dari sisi jumlah, tetapi juga berdampak nyata dalam halnya menghasilkan lulusanya siap membangun perkebunan rakyat,” kata Fadil. (Dairul)

APMIbeasiswakampusSawit
Comments (0)
Add Comment