Jalan Rusak, Kata Jusuf Kalla Adalah Ketidakadilan Bagi Rakyat

 

DERAKPOST.COM – Wakil Presiden Republik Indonesia ke 10 dan 12, Jusuf Kalla, memberikan sambutan pada puncak Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

Kesempatan itu, Jusuf Kalla alias JK, mengaku bangga karena pemerintah telah membangun 2.600 kilometer jalan tol, sehingga tidak terjadi lagi kemacetan saat arus mudik lebaran.

“Kita bangga bahwa pemerintah membangun jalan tol 2.600 kilometer. Itu penting, agar tidak macet waktu lebaran. Penting sekali jalankan tol,” kata JK.

Seperti dikutip dari viva.co.id. Namun, JK juga kecewa karena ruas jalan yang rusak di Tanah Air sangat panjang. Ia mencontohkan jalan di Lampung, Jambi, hingga Makassar.

“Tetapi, 170.000 kilometer jalan rusak di Indonesia. Itu data BPS,” kata dia.

Membandingkan jalan tol yang semakjn panjang dengan jalan tidak berbayar dalam kondisi rusak sepanjang 170.000 kilometer, JK menilai ada ketidakadilan. Sebab, hanya orang kaya yang bisa merasakan jalan bagus.

Dituturkannya, petani tidak bisa merasakan jalan bagus karena tarif tol yang mahal.

“Artinya, hanya orang mampu yang bisa merasakan jalan baik karena dia bayar. Tapi jalan rakyat yang dijalani tiap hari oleh petani kita, oleh pedagang kecil, oleh siapapun, rusak tidak diperbaiki. Itu ketidakadilan untuk rakyat, contoh yang kecil saja,” ucapnya lagi.

Ditambahkan JK, selama Indonesia merdeka, tercatat 15 kali terjadi konflik, mulai dari Poso, Ambon, Aceh, Kalimatan dan sebagainya. Sepuluh konflik di antaranya disebabkan ketidakadilan.

“Sepuluh konflik karena ketidakadilan. Aceh tidak memberontak karena ingin syariah. Dia merasa ekonomi Aceh sangat kaya, tapi mendapat lebih sedikit,” kata JK di kesempatan yang sama, seperti dikutip dari Liputan6.com.

JK mengungkapkan, Menteri PUPR tergolong orang hebat, namun tak bisa memperbaiki jalan rusak karena tidak ada anggaran.

“Tapi dana tidak ada, karena kita memilih proyek mahal yang manfaatnya tidak sesuai diharapakan. Jalan di Indonesia sulit dipakai menurut BPS. Ini contoh ketidakadilan,” ujar dia.

JK mengingatkan, keadilan adalah pondasi yang penting dalam kehidupan. Sedangkan, kesejahteraaan adalah tujuan bangsa. **Rul

JalanJusufrusak
Comments (0)
Add Comment