DERAKPOST.COM – Kerusakan parah Jalan Lintas Bagan Siapiapi–Sinaboi diketahui ini menghubungkan Kecamatan Bangko dan Sinaboi memantik kekecewaan mendalam di tengah masyarakat. Jalan provinsi yang jadi urat nadi perekonomian warga itupun dibiarkan kondisi rusak berat, berlubang, dan bergelombang, sehingga mengancam keselamatan pengguna jalan setiap hari.
Ironisnya, meski kerusakan terjadi hampir di sepanjang ruas jalan, hingga kini belum terlihat langkah tegas maupun kebijakan konkret dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk menangani persoalan tersebut. Kondisi ini memunculkan dugaan adanya pembiaran terhadap infrastruktur strategis yang seharusnya menjadi prioritas pembangunan daerah.
Masyarakat menilai, salah satu penyebab utama kerusakan jalan adalah maraknya truk angkutan barang bertonase besar yang melintas tanpa pengawasan ketat. Truk bermuatan kelapa sawit, alat berat, dan komoditas lainnya diduga melampaui batas kapasitas jalan, namun seolah luput dari penindakan aparat terkait.
Seorang tokoh masyarakat Kepenghuluan Sungai Nyamuk dengan meminta identitas dirahasiakan mengungkapkan kekecewaan pada pemerintahan. “Jalan ini sudah lama hancur, tapi seperti tidak ada perhatian serius. Kami setiap hari mempertaruhkan keselamatan saat melintas. Truk-truk besar dengan muatan berlebih terus lalu-lalang, sementara masyarakat hanya bisa mengeluh,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa jalan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Riau, sehingga sudah seharusnya menjadi tanggung jawab penuh pemprov, baik dari sisi perbaikan fisik maupun pengawasan kendaraan bermuatan berat. Katanya, kalau ini terus dibiarkan, jangan salahkan masyarakat jika menilai pemerintah tidak hadir. Jalan ini akses vital, bukan jalan alternatif.
Kerusakan Jalan Lintas Bagan Siapiapi–Sinaboi tidak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga berdampak langsung terhadap roda perekonomian masyarakat. Sektor pertanian, perikanan, perdagangan, hingga distribusi hasil usaha rakyat menjadi tersendat, yang pada akhirnya memperlebar kesenjangan kesejahteraan.
Masyarakat mendesak Pemprov Riau dan instansi terkait untuk segera turun ke lapangan, melakukan evaluasi menyeluruh, menertibkan angkutan bertonase berlebih, serta merealisasikan perbaikan jalan secara transparan dan berkelanjutan. Tanpa langkah nyata, kerusakan ini dikhawatirkan akan terus berulang dan semakin merugikan masyarakat. (Mulyono)