DERAKPOST.COM – Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (Zulhas)
berpidato saat acara PAN Awards 2025, di kawasan Senayan, di Jakarta Pusat, Ahad (24/8/2025). Dia menegaskan, dirinya tak mau dicap oleh publik sebagai partai yang datang saat butuh suara saja.
Meskipun, dia tidak menampik partai yang dipimpinnya ini belum masuk ke dalam hal kategori partai papan atas. “Memang, kita belum jadi papan atas, tapi saya berharap, dalam hal membantu, dalam hal menolong rakyat, PAN termasuk itu kelas papan atas,” kata Zulhas.
Zulhas inipun menginstruksikan seluruhan kader PAN untuk kiranya membuktikan hal tersebut. Pasalnya, ia tidak mau PAN dicap sebagai partai yang hanya datang itu, saat butuh suara. “Marilah kita buktikan, jangan sampai rakyat bilang ‘PAN itu hanya datang waktu butuh ‘suara’. Tidak, rakyat ini nanti berkata ‘PAN itu hadir di kala susah,” sebut dia.
Kalau itu yang rakyat rasakan barulah kita pantas menyebut diri sebagai pengemban amanah. Dalam kesempatan itu, Zulhas ini juga menegaskan kepada seluruhan kader partainya untuk bekerja nyata demi halnya kepentingan rakyat Indonesia.
“Karena itu, saya tegaskan dari panggung HUT PAN ini, sekali lagi saya perintahkan kepada seluruh menteri PAN, anggota DPR PAN, seluruh kader PAN dimanapun berada untuk bantu rakyat. Sehingga ini kerja-kerja nyata yang langsung dirasakannya mereka hasilnya,” tuturnya.
Kesempatan itu, Zulhas di HUT PAN ke-27 ini, menegaskan nilai-nilai reformasi yang menjadi dasar pendirian partai harus terus menjadi arah perjuanganya segenap kader partai berlambang matahari putih.
“Jadi ini hari ulang tahun PAN yang ke-27. Kami bersyukur ya, perjalanan panjang 27 tahun. Cita-cita dari PAN itu, Alhamdulillah, sejalan dengan apa dicanangkan Presiden. Kita, harus dapat kembali kepada cita-cita Indonesia Merdeka,” kata Zulhas.
Dikutip dari Inilah. Zulhas menyerukan agar pengawalanya terhadap kebijakan yang pro rakyat kecil, salah satu bantuan sosial. Tapi tidak terhenti di situ, Zulhas juga ingin ada program pemberdayaan agar masyarakat bisa berkembang tidak melulu menunggu bantuan.
“Pertama itu tentu pemberdayaan, intinya. Tentu yang membantu masyarakat dengan bansos, dengan bantuan pangan. Itu oke. Iya, harus. Tapi jugakan harus meningkat. Nggak bisa dong terus-terusan. Kita harus melangkah lebih maju. Intinya adalah pemberdayaan,” ujarnya.
Menko bidang pangan ini juga meminta kader PAN untuk terus mengawal reformasi birokrasi publik, agar pelaku usaha mikro dan sektor informal mendapat kemudahan akses, seperti petani, pelaku UMKM hingga koperasi. (Dairul)