Gubri Edy Natar Jabarkan Upaya Pemprov Riau Tangani Banjir

 

DERAKPOST.COM – Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar memaparkan berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam menangani bencana banjir yang melanda 10 dari 12 kabupaten/kita di Riau.

“Di mana sejak tanggal 1 hingga 14 Januari 2024, ada sebanyak 36.541 KK terdampak bencana ini. Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, mulai ditahap memantau kondisi terkini, menyebarkan informasi peringatan dini, meningkatkan koordinasi dengan TNI Polri dan seluruh stakeholder terkait, memberikan imbauan kepada masyarakat,” katanya.

Pemprov Riau katanya, sudah melakukan evakuasi warga terdampak banjir, dengan mendirikan tempat pengungsian dan dapur umum serta pos pelayanan kesehatan. Lalu, telah menyediakan dan distribusikan kebutuhan logistik, menyiagakan peralatan kebencanaan.

Hal itu dipaparkan Gubri Edy Natar disaat Rakor bersama BNPB di Balai Serindit, hari Jumat (19/1/2023). Kemudian katanya, hal lain itu Pemprov Riau menyediakan perahu karet, mobil ambulan sebanyak 12 unit di Jalan Lintas Timur Km 83.

Selanjutnya, membentuk posko terpadu, serta  pengaturan proses belajar mengajar (daring atau luring) pada sekolah atau satuan pendidikan yang terdampak banjir.

“Pemprov Riau juga telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi (banjir, tanah longsor dan puting beliung),  terhitung sejak 22 Desember 2023 sampai dengan 31 Januari 2024,” ujarnya.

Tak hanya itu, Pemprov Riau juga telah menyediakan kebutuhan mendesak, bagi masyarakat terdampak banjir, yaitu sembako (beras, lauk pauk, minyak goreng, mie instan, gula, dan telur), air mineral, tenda pengungsi, perahu, selimut dan kelambu.

Kemudian, menyediakan bantuan tikar atau matras, toilet portable, makanan dan perlengkapan bayi, obat-obatan, perlengkapan kebersihan diri (sabun mandi, sikat gigi, odol, dan lain-lain), serta dapur umum.

Lebih lanjut Gubri menyampaikan, meskipun berbagai upaya dan kebutuhan telah disalurkan, masih terdapat berbagai masalah yang dihadapi.

“Sebagian masyarakat enggan mengungsi dengan alasan keamanan harta bendanya, lalu akses jalan dan jembatan yang rusak menghambat penyaluran bantuan, serta terbatasnya jumlah tenda pengungsi dan perahu evakuasi,” jelas Gubri. (Rul)

banjirGubriNatarRiau
Comments (0)
Add Comment