DERAKPOST.COM – Dua gempa kuat mengguncang Mentawai sekira pukul 06.10 WIB dan 06.24 WIB, untuk gempa pertama itu dengan kekuatan M6,1 dan gempa kedua M5,4.
Akibat guncangan yang berayun itu, ratusan warga Desa Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat mengungsi ke perbukitan dengan memakai kendaraan roda dua.
“Gempa sangat kuat disini, banyak warga yang mengungsi ke bukit sekira dua kilometer dari bibir pantai,” kata Warik dikutip dari Okezone, Ahad (11/9/2022)
Menurut informasi dari BMKG gempa ini terjadi dua kali, gempa pertama 6,1 pada pukul 06.10 WIB di Lintang 1.18 LS, Bujur 98.53 BT dan kedalam 10 kilometer. Sementara pada gempa kedua pada pukul 06.24 WIB dengan kekuatan 5,4, berlokasi di lintang 1.25 LS, bujur 98.49 BT dengan kedalaman 11 kilometer.
Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa yang jelas warga banyak yang mengungsi ke perbukitan di Tamairang sekira 2 kilometer dari pemukiman warga yang berada di dekat pantai.
Ratusan warga di Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu, 11 September, lari mengungsi ke arah perbukitan.
Mereka mengungsi setelah gempa yang cukup keras menggoncang daerah itu pukul 06.10 WIB dengan kekuatan 6,2. Lalu tak lama berselang, pukul 06.24 WIB, gempa kembali menggoyang Bumi Sikerei Mentawai dengan kekuatan 5,4.
Dilansir okezone, Minggu, 11 September 2022, dua warga Betaet, Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat dilaporkan dua warga jadi korban akibat gempa itu.
Satu korban tertimpa bangunan dan seorang lainnya sesak napas. Keduanya juga sudah mendapatkan pertolongan sementara.
“Setelah kami keluar dan mengungsi ke bukit lalu gempa kedua terjadi. Saya termasuk pak camat dan desa ikut mengungsi. Pada gempa kedua ini ada korban tertimpa kayu bangunan rumah,” kata Berman Sibuea, salah seorang relawan yang mengantar bantuan Kemensos ke lokasi gempa beberapa waktu lalu.
Korban diketahui bernama, Darna. warga Dusun Betaet Barat. Kepala korban terluka dan mendapat jahitan dari Puskesmas setempat.
“Kepalanya tertimpa kayu dan mengalami pendarahan, Dia pingsan di tempat kejadian. DiPuskesmas mendapat empat jahitan. Setelah dijahit langsung di gerobak kayu ke lokasi pengungsian,” terangnya.
Korban ke dua Fitriana. Dia mengalami sesak nafas pasca gempa sehingga dia harus dipapah keluar rumah untuk dibawa ke tempat pengungsian. **Rul