SUMBAR, Derakpost.com- Gempa yang berkekuatan 6,2 magnitudo ini, wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada hari Jumat (25/2/22) pagi ini. Gempa bumi itu terjadi pukul 08.39 WIB.
Informasi dari pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga menyebutkan, gempa yang berlokasi di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.
Agus Suprianto dari Tim ACT Pasaman Barat menjelaskan, gempa terjadi dua kali, pertama itu magnitudo 5,2 terasa selama 15-20 detik dan kedua dilanjut magnitudo 6,2 yang terasa sekitar satu menit. Warga juga terlihat berhamburan keluar bangunan.
Ada warga yang piring piringnya sampai pada jatuh dari rak hingga pecah. Serta,
ada juga kabar sekolah retak dan rumah hancur. “Sekarang ini telah kondusif dan mudah-mudahan tidak akan ada gempa susulan,” Agus yang dilansir ACTNews, Jumat (25/2/22).
Sementara itu, Fathoni dari tim ACT Pekanbaru melaporkan, gempa terasa hingga Duri, Pelalawan, Hinhu dan Pekanbaru, Riau. Guncangan terasa kuat hingga membuat orang yang berada di dalam ruangan berhamburan keluar. Katanya, guncangan yang terasa sekitar 10 detik. Mudah-mudahan tidak berdampak parah.
Sementara, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa kuat M6,2 didahului gempa M5,2 dan hanya berselang 4 menit. Diduga dipicu Sesar Besar Sumatra dengan mekanisme geser menganan (strike slip dextral). Gempa M6,2 ini jenisnya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif (active fault).
“Gempa kerak dangkal M6,2 ini dipicu oleh aktivitas Sesar Besar Sumatra tepatnya pada Segmen Angkola bagian selatan, diperkirakan berpotensi destruktif/kerusakan,” kata Daryono di akun Twitter pribadinya, Jumat (25/2/22).
Dalam catatan sejarah gempa di wilayah gempa M6,2 saat ini pernah dilanda gempa merusak beberapa kali seperti yang terjadi pada tahun 1822, 1892, 1926 M.7,0 dan 1971 M6,1. **Rul