Elektabilitas Partai Demokrat Cenderung Turun, Surokim Abdussalam Sebut Ini Penyebabnya

 

DERAKPOST.COM – Hasil penelitiannya pihak Surabaya Survey Center (SSC) ini menyebut elektabilitas Partai Demokrat cenderung merosot di Jawa Timur. Hal yang berdasar survei periode Agustus, elektabilitasnya Partai Demokrat setara Partai Golkar, di angka 6,8 persen.

Menurut peneliti Senior SSC Surokim Abdussalam, gegernya Musyawarah Daerah (Musda) yang berlanjut dengan mundurnya Bendahara Bayu Airlangga itu dapat membuat elektabilitas Partai Demokrat merosot.

”Tentu ada pengaruh Musda, hingga ramai-ramainya kemarin. Mundurnya Mas Bayu itu juga membuat internal Demokrat ini goyah,” papar Surokim Abdussalam, Selasa (30/8/2022), yang dikutip dari FAJAR.CO.ID.

Menurut dia, mundurnya Bayu berpengaruh terhadap merosotnya elektabilitas Demokrat. Bayu yang juga menantu mantan Gubernur Jatim Pakde Karwo pindah ke Partai Golkar. Hal itu lanjut Surokim Abdussalam, pengaruhi elektabilitas Partai Demokrat. Tak heran bila elektabilitas Demokrat dan Golkar kini setara.

”Karena Mas Bayu ke Golkar otomatis jadi bawaannya ikut. Mas Bayu kan ya tokoh dengan di belakangnya ada Pakde Karwo. Gerbong kepindahan kader Demokrat ke Golkar itu juga harus diselesaikan Demokrat kalau gak ingin kehilangan ceruknya,” papar Surokim Abdussalam.

Berdasar penelitiannya, merosotnya suara Demokrat bisa dimanfaatkan Golkar. Partai berlambang pohon beringin tersebut saat ini makin kompetitif.

”Masih ada waktu 1 tahun 6 bulan semua perkembangan masih terjadi. Tapi posisi hari ini (30/8), Golkar patut menyambut baik karena bisa kompetitif terhadap Demokrat. Ini menarik irisannya sama antara Demokrat dan Golkar,” jelas Surokim Abdussalam.

Dia menyebut, Partai Golkar punya peluang sangat besar menyalip Demokrat. Gaya kepemimpinan Ketua Partai Golkar Sarmuji sangat baik, jauh dari kegaduhan. Kondisi itu menjadi keuntungan untuk menggaet suara rasional.

”Kalau ini bisa dikelola dengan baik dan di-maintenance baik, potensi Golkar nyalip dan menjauh dari Demokrat sangat besar. Apalagi Demokrat sekarang proses rekonsiliasi di internal,” tutur Surokim Abdussalam.

Dia menyarankan Partai Demokrat untuk mendampingi tugas berat yang diemban Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim. Dengan sisa waktu 1 tahun 6 bulan menjelang Pileg 2024, Emil harus bisa menghilangkan egonya untuk suara Demokrat.

”Ini pertaruhan Mas Emil bagaimana mengkonsolidasikan internal Demokrat. Kalau Mas Emil bisa konsolidasi dengan baik dan rangkul faksi berseberangan, hasilnya akan baik. Mas Emil harus sering turun sebagai ketua partai, tidak hanya wagub,” terang Surokim Abdussalam. **Rul

Demokratelektabilitasturun
Comments (0)
Add Comment