DPRD Kampar Minta Klarifikasi dalam RDP Tertutup Soal Kasus Viral Guru Banting Nasi Kotak di SDN 021

DERAKPOST.COM – Viral video aksi oknum guru honorer di SDN Nomor 021 Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar ini  membanting nasi kotak setelah acara sosialisasi digelar Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora), hari  Senin (10/11/2025) lalu. Hal ini, berujung pemecatanya terhadap dua orang oknum guru serta penonaktifan kepala sekolah di SD tersebut berbuntut panjang.

Komisi II DPRD Kampar dalam ini, sedang  menyikap masalah itu dengan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dikpora Kampar dan Kepala SDN 021 nonaktif Aspinawati Harahap, serta sejumlah guru, Senin (17/11/2025). Rapat dilaksana sebanyak dua kali. Hearing yang  pertama dilakukan pada Senin pagi yang dihadiri Kepala Dikpora Kampar M Aidil dan sejumlah pejabat di dinas tersebut.

Kemudian, setelah istirahat, salat dan makan siang, RDP dilanjutkan dengan Kepala SDN 021 Tarai Bangun yang dinonaktifkan, Aspinawati Harahap, dan dua orang guru honorer, Yon Hendri dan Reza Arya Putra. RDP digelar tertutup untuk media.

Ketua Komisi II DPRD Kampar H Tony Hidayat kepada wartawan, disaat usai pelaksanaan RDP mengatakan, RDP ini digelar untuk meminta keterangan dari Dikpora sebagai mitra Komisi II, tidak dalam kapasitas melakukan intervensi atau berpihak atau pro maupun kontra. “Tugas kami hanya meminta keterangan dan mencari solusi terbaik agar sekolah tetap berjalan dan anak-anak bisa belajar tanpa hambatan,” cakap Tony.

Dikutip dari laman Cakaplah. Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, pelaksanaan RDP ini mendapatkan hal keterangan serta kronologi peristiwa yang terjadi di SDN 021 Tarai Bangun secara lengkap. Tindakanya dari Dikpora yang menonaktifkan kepala sekolah SD tersebut merupakan suatu langkah cepat dalam situasi dan kondisi darurat.

Sementara itu, Kepala Dikpora Kampar Aidil mengatakan, hal hearing ini sebatas pengambilan keterangan awal dari Dikpora Kampar. Terkait isu pencopotan kepala sekolah, Aidil menegaskan bahwa kepala sekolah dilakukan penonaktifan sementara menjelang situasi berangsur normal.

“Status kepala sekolah sampai sekarang nonaktif. Bukan dicopot. Kalau ada halnya pemberhentian dua orang guru merupakan kewenangan dari komite, itu bukan berarti keputusan dinas. Jangan hal demikian itu dikaitkan seolah-olah dinas lepas tangan,” kata Aidil.

Ia mengaku, keputusan atau kesimpulan akhir belum bisa ditetapkan karena Komisi II masih akan memanggil pihak sekolah untuk dimintai keterangan lanjutan. Sebut dia, prinsipnya pihak Disdik Kampar tetap akan mencari solusi terbaik untuk hal SDN 021. Namun akan kesimpulan belum dapat diambil hari ini karena baru keterangan dari dinas yang dimintai.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 021, Aspinawati Harahap, setelah melakukan klarifikasi dengan Komisi II DPRD Kampar, enggan memberikan pernyataan. Malahan sosok Aspinawati terlihat buru-buru keluar dari gedung DPRD Kampar yang bersama beberapa orang rekannya. “Ndak usahlah,” ujarnya sambil berlalu meninggalkan awak media ingin wawancara.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya. Hal tidak menyedapkan ada terjadi di SDN 021 Tarai Bangun. Yakni seperti ramai di media sosial, seorang oknum guru laki-laki yang diketahui guru honorer komite di sekolah tersebut terlihat mengamuk dan banting nasi kotak ke lantai teras SD tersebut di hadapan para murid dan guru-guru lainnya pada Rabu (12/11/2025) lalu.

Dari informasi yang beredar, guru ini naik pitam karena diduga ada beberapa orang guru dan beberapa orang lainnya serta wali murid mendesak oknum guru Yon itu agar segera membagikan nasi kotak merupakan konsumsi setelah agenda acara sosialisasi pencegahan tindakan perundungan digelar Dikpora Kampar di sekolah tersebut.

Video aksi mengamuknya oknum guru ini tersebar luas di media sosial. Peristiwa itu memancing kemarahan dari orang tua/wali murid. Rabu (12/11/2025), sejumlah orang tua/wali murid melakukan demonstrasi ke sekolah yang mengecam tindakan oknum guru yang mengamuk di hadapan ratusan murid SDN 021.

Atas peristiwa itu, Disdikpora Kampar segera mengambil tindakan dengan menonaktifkan Kepala SDN 021 Tarai Bangun dan memecat dua orang guru honorer yang terlibat masalah tersebut, Yon Hendri dan Reza Arya Putra. Dari demo tersebut juga terungkap beberapa persoalan disampaikan para demonstran.  (Dairul)

DPRDGuruKamparkotaknasi
Comments (0)
Add Comment